KONTEKS.CO.ID – Ratusan demonstran memadati jalanan di depan kedutaan Israel di Amman, Yordania. Mereka mengecam penyerbuan terbaru Israel terhadap rumah sakit di Gaza.
Aksi protes yang terjadi pada Minggu, 24 Maret 2024 itu membuat polisi antihuru-hara harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Melansir dari Reuters, awalnya, para demonstran berkumpul di masjid Kaloti.
Mereka berencana untuk melakukan protes di kedutaan Israel yang memiliki penjagaan ketat.
Namun, polisi antihuru-hara telah mengerahkan kekuatan untuk membubarkan kerumunan tersebut.
Beberapa pengunjuk rasa bahkan mendapatkan pukulan dan tertangkap saat mencoba menerobos barisan polisi.
Saat beraksi, peserta meneriakkan slogan-slogan anti-Israel yang mengecam keberadaan kedutaan Zionis di tanah Yordania.
Hal ini menjadi bagian dari protes yang sering kali menyerukan pembatalan perjanjian damai yang tidak populer antara Yordania dan Israel.
Sebagai informasi, Kedutaan Besar Israel telah menjadi pusat protes anti-Israel selama periode ketegangan di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina.
Namun, pemerintah Yordania menegaskan, mereka memperbolehkan protes, tetapi tidak akan mentolerir upaya untuk menyerbu kedutaan, memicu kerusuhan sipil, atau mencoba mencapai zona perbatasan dengan Tepi Barat atau Israel yang diduduki.
Otoritas Yordania telah menangkap ratusan aktivis dan pengunjuk rasa yang mereka anggap telah melanggar hukum sejak eskalasi konflik antara Israel dan Hamas.
Di tengah situasi yang tegang ini, kehadiran para pengunjuk rasa di jalanan Yordania adalah suara solidaritas dengan saudara-saudara mereka di Gaza.
Mereka juga mengekspresikan ketidakpuasan terhadap tindakan agresif Israel.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"