KONTEKS.CO.ID – Serangan udara Israel yang menewaskan tujuh relawan kemanusiaan di Gaza awal pekan ini.
Para korban berasal dari berbagai negara dan bekerja untuk badan amal World Central Kitchen (WCK).
Berikut data tujuh korban relawan yang tewas:
Saifeddin Issam Ayad Abutaha (25) asal Palestina
Jenazah dimakamkan di kampung halamannya di Rafah, Selasa 2 April 2024.
Ratusan orang menghadiri acara pemakaman korban.
“Dia senang bekerja dengan organisasi yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi, hati kami hancur atas kematianmu, Saif,” kata teman dekatnya, Hassan seperti terlansir dari BBC.
Lalzawmi ‘Zomi’ Frankcom dari Australia
Zomi merupakan pria 43 tahun yang sebelumnya berkarir di Commonwealth Bank.
Postingan media sosial menunjukkan dia kerap berhubungan dengan dunia kemanusiaan.
Dia berada di Pakistan dan Bangladesh saat terjadi banjir pada tahun 2022.
Selain itu, dia juga pernah bergabung dalam konvoi sepeda motor mengantarkan bantuan ke dataran tinggi Haiti setahun sebelumnya.
“Baginya, ini adalah pekerjaan yang sempurna. Dia bisa menyajikan makanan hangat kepada orang-orang yang mungkin sedang mengalami titik terendah dalam hidup mereka,” kata temannya, Bryan Weaver, kepada Reuters.
Dalam sebuah pernyataan, keluarganya mengatakan Zomi meninggalkan warisan kasih sayang, keberanian, dan cinta.
Damian Sobol (35) asal Polandia
Sobol merupakan pria yang tinggal di Kota Przemysl, Polandia.
“Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan perasaan orang-orang yang mengenal pemuda luar biasa ini saat ini,” tulis Wali Kota Wojciech Bakun dalam postingan Facebook.
Sobol tampak dalam video yang direkam beberapa bulan sebelum kematiannya.
Dia tengah merinci pasokan bantuan menuju Gaza, termasuk sistem air, peralatan dapur, dan makanan.
“(Itu) segalanya (dibutuhkan) untuk membuat dapur dan memberi makan orang-orang jika diperlukan,” katanya.
James Kirby, John Chapman dan James Henderson asal Inggris
Kirby, Chapman dan Henderson semuanya adalah bagian dari tim keamanan WCK.
Media Inggris melaporkan, ketiganya adalah mantan tentara di militer Inggris.
Mereka bekerja sebagai kontraktor keamanan swasta untuk perusahaan Solace Global yang berbasis di Inggris.
Melansir dari BBC, Kirby yang berusia 47 tahun adalah seorang veteran militer dan bertugas di Bosnia dan Afghanistan.
“Meskipun ada risikonya, sifat welas asihnya mendorongnya untuk menawarkan bantuan kepada mereka yang sangat membutuhkan,” kata keluarga dalam sebuah pernyataan itu.
Sementara itu, Chapman merupakan pria 57 tahun dan merupakan mantan komando pasukan khusus.
Menurut surat kabar Sun, ayah dari dua anak itu baru berada di Gaza selama beberapa minggu sebelum dia terbunuh.
“Dia meninggal saat mencoba membantu orang dan menjadi sasaran tindakan tidak manusiawi. Dia adalah ayah, suami, anak dan saudara lelaki yang luar biasa,” kata keluarga itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris.
Korban dari Inggris lainnya yakni Henderson. Pria 33 tahun itu bertugas selama enam tahun di Royal Marines, pasukan tempur elit angkatan laut Inggris.
Jacob Flickinger
Dia merupakan pria berusia 33 tahun dan berkewarganegaraan ganda, AS-Kanada.
“Mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya dan rekannya, harus pertanggungjawabkan perbuatannya,’ kata Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly dalam postingan media sosial yang mengutuk serangan tersebut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"