KONTEKS.CO.ID – Koki selebritis sekaligus pendiri World Central Kitchen (WCK), Chef Jose Andres menyebut serangan kepada pekerjanya tersistematis.
Para korban mendapat serangan udara dari mobil ke mobil yang mereka jadikan tempat berlindung.
“Ini bukan sekedar situasi apes dimana ‘oops, kami menjatuhkan bom di tempat yang salah’,” kata Andres, Rabu lalu saat wawancara dengan Reuters.
Dia menegaskan, WCK memiliki komunikasi yang jelas dengan militer Israel. Militer mengetahui dengan pasti gerakan pekerja bantuan WCK.
“Ini berjarak lebih dari 1,5 – 1,8 kilometer, dengan konvoi kemanusiaan yang sangat jelas. Ada tanda-tanda di bagian atas, di atap, logo yang sangat berwarna-warni yang tentunya sangat kami banggakan. Itu menunjukkan sangat jelas siapa kami dan apa yang kami lakukan,” katanya.
Andres pun menyerukan agar tiap negara asal relawan yang tewas menggelar penyelidikan atas insiden itu.
“Mereka menargetkan kami di zona dekonflik, di wilayah yang dikuasai IDF. Mereka mengetahui bahwa tim kami sedang bergerak di jalan itu dengan tiga mobil,” katanya.
Kronologi Penyerangan
Para pekerja bantuan tersebut tewas ketika konvoi mereka dihantam drone Israel tak lama setelah mereka mengawasi pembongkaran 100 ton makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut.
Andres mengatakan mungkin ada lebih dari tiga serangan terhadap konvoi bantuan tersebut.
Saat serangan, Andres telah hilang kontak dengan timnya di Gaza. Dia belum menyadarari apa yang menimpa pekerjanya sampai dia melihat mayat-mayat para korban.
Dari informasi yang Andres dapat, IDF menyerang mobil lapis baja pertama.
Saat itu, tim berhasil melarikan diri dan berpindah ke mobil kedua.
Namun tentara kembali menyerang mobil kedua dan memaksa para pekerja berlari ke mobil terakhir.
“Para pekerja bantuan berusaha berkomunikasi untuk memperjelas siapa mereka,” katanya.
Sayang, mereka tetap mendapat serangan saat berada di mobil terakhi. Hingga ke tujuh relawan akhirnya tewas.
Sejak bulan lalu, World Central Kitchen mulai menyalurkan bantuan pangan kepada orang-orang yang kelaparan di Gaza.
Mereka mengambil jalur koridor maritim dari Siprus, bekerja sama dengan badan amal Spanyol Open Arms.
Badan amal tersebut berkoordinasi erat dengan militer Israel, negara-negara Arab dan lainnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"