KONTEKS.CO.ID – Jawaban atas teka-teki serangan mematikan yang mengguncang Moskow, Rusia beberapa pekan lalu, kembali muncul.
Kali ini, Amerika Serikat (AS) menegaskan posisinya dalam serangan di hall konser yang menewaskan 137 orang itu.
AS mengklaim telah memberikan peringatan lebih dari dua minggu sebelumnya terkait kemungkinan adanya serangan tersebut.
Menurut laporan dari The Washington Post, AS telah memberikan peringatan kepada Rusia mengenai potensi serangan teroris di Gedung Crocus City.
Peringatan ini AS berikan sebagai bagian dari kebijakannya untuk berbagi informasi terkait kemungkinan ancaman teroris kepada negara-negara mitra.
Namun, yang menarik perhatian adalah, AS memberikan informasi yang spesifik tentang target serangan, yaitu Gedung Crocus City.
Para pejabat dan pakar menyebut, memberikan informasi sedetail ini kepada musuh merupakan hal yang tidak biasa.
“Meskipun Washington secara rutin berbagi informasi tentang kemungkinan serangan teroris dengan negara-negara asing, namun, memberikan informasi mengenai target spesifik kepada musuh merupakan hal yang tidak biasa,” kata para pejabat dan pakar dikutip Sabtu, 6 April 2024.
Identifikasi Gedung Crocus sebagai target potensial oleh AS menimbulkan pertanyaan tentang mengapa pihak berwenang Rusia gagal mengambil tindakan yang memadai.
Meskipun AS telah memberikan peringatan kepada warganya di Rusia untuk menghindari kerumunan pada 7 Maret 2024, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menolak peringatan tersebut.
Putin menyebutnya sebagai ‘upaya menakuti warga’.
Sayangnya, pihak berwenang Rusia juga tidak memberikan tanggapan yang jelas terkait tindakan yang mereka ambil terkait peringatan tersebut.
Sebagai informasi, salah satu cabang ISIS di Asia Tengah, ISIS-K, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Juru Bicara Kremlin tidak menanggapi pertanyaan tentang peringatan AS terkait Balai Kota Crocus.
Meski demikian, Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Naryshkin mengakui adanya informasi dari Washington.
“Informasi AS terlalu umum dan tidak memungkinkan kami untuk mengidentifikasi sepenuhnya mereka yang melakukan kejahatan mengerikan ini,” ujarnya.
Namun pengakuan lain datang dari seorang karyawan yang mengatakan, staf Crocus telah menerima pemberitahuan tentang kemungkinan serangan teroris.
“Kami diperingatkan akan adanya serangan teroris dan kami diinstruksikan tentang apa yang harus dilakukan dan ke mana harus membawa orang,” katanya dalam wawancara dengan Dmitry Yegorov, jurnalis olahraga terkenal Rusia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"