KONTEKS.CO.ID – Kim Keon Hee, Ibu Negara Korea Selatan, telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa bulan terakhir.
Dia viral awal tahun ini setelah terlibat dalam skandal dugaan penerimaan hadiah tas Dior.
Namun, sudah empat bulan lamanya Kim tidak muncul di publik. Hal ini memicu spekulasi tentang keberadaannya saat ini.
Sebuah video yang beredar di kanal YouTube Voice of Seoul mengungkapkan rekaman Kim menerima hadiah tas Dior seharga 3 juta won (Rp 35,2 juta) dari seorang pastor bernama Choi Jae Young.
Video tersebut Choi rekam melalui kamera pengintai yang ada dalam jam tangannya.
Pertemuan itu sendiri terjadi pada 2022, beberapa bulan setelah suaminya, Yoon Suk Yeol, menjalani pelantikan sebagai Presiden Korea Selatan.
Meskipun video tersebut tidak memperlihatkan Kim secara langsung menerima tas, namun barang itu ada di meja di hadapan Kim.
Video ini kemudian viral pada awal 2024 dan memicu tuduhan Kim telah melanggar Undang-undang Anti-Gratifikasi Korea Selatan.
Menurut Undang-Undang tersebut, pasangan seorang pejabat publik terlarang menerima hadiah senilai lebih dari 1 juta won (Rp 11,7 juta) dalam sekali pemberian.
Sejak kontroversi ini mencuat, Kim tidak lagi muncul di publik.
Terakhir kali Kim terlihat di hadapan publik adalah saat mendampingi Presiden Yoon Suk Yeol dalam kunjungan ke Belanda pada Desember 2023.
Sejak itu, Kim menghilang bahkan tidak menghadiri upacara peringatan Gerakan 1 Maret di Korea Selatan.
Absennya ibu negara ini merupakan kali pertama seorang sejak 1998.
Kata Pengamat
Tentang keberadaan Kim, profesor Kajian Korea di University of Central Lancashire Inggris, Sojin Lim, menyatakan, kemungkinan ia “disembunyikan” dari publik oleh salah satu partai politik menjelang Pemilu Legislatif pada 10 April ini.
Langkah ini, menurut Sojin Lim untuk meminimalisir isu kontroversial, termasuk skandal tas Dior.
“Agar mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya untuk partai yang berkuasa, meminimalisasi isu adalah langkah yang lebih baik, termasuk kontroversi tas Dior-nya,” kata Sojin Lim, dilansir Independent.
Sebagai informasi, skandal ini bukan yang pertama bagi Kim. Sebelumnya, ia juga terlibat dalam kasus manipulasi saham.
Dia juga mendapat tuduhan plagiarisme akademik, dan melakukan pemalsuan dalam riwayat pekerjaan (resume) untuk melamar pekerjaan di dua universitas di Korea Selatan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"