KONTEKS.ID – Rudal Iran membuat militer Israel. Padahal rudalnya tergolong kuno dan terbelakang dibanding senjata modern yang Tel Aviv miliki.
Semua rudal yang Iran dalam 12 tahun terakhir ternyata tidak menggunakan sistem penentuan posisi internasional, termasuk Global Positioning System (GPS).
Demikian kantor berita Iran, Fars, melaporkan, mengutip sumber di pasukan kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, yang mengomentari laporan gangguan GPS di Israel.
Sebuah sumber yang dekat dengan badan keamanan Israel mengkonfirmasi Sputnik pekan lalu bahwa dinas keamanan Israel secara besar-besaran mengganggu sinyal GPS di berbagai wilayah di negara itu. Antara lain untuk mengacaukan target udara musuh potensial seperti rudal atau drone.
Langkah-langkah ini militer Israel lakukan di tengah ancaman Teheran untuk menanggapi serangan udara Israel. Ya, baru-baru ini mereka merudal konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus.
“Iran telah merencanakan solusi terhadap masalah ini, dan semua rudal yang dibuat dalam 12 tahun terakhir tidak menggunakan GPS. Atau sistem penentuan posisi internasional lainnya,” laporan tersebut mengutip sumber yang mengatakan pada Rabu 10 April 2024.
Sekadar informasi, pada 1 April 2024, Israel melancarkan serangan udara terhadap gedung konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, menghancurkan gedung tersebut.
Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan tujuh anggotanya tewas dalam serangan itu, termasuk dua komandannya.
Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan keesokan harinya bahwa serangan itu juga menewaskan empat warga Suriah dan melukai 13 lainnya.
Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan pihaknya berhak untuk menanggapi serangan Israel dan menghukum agresor.
Sementara Presiden Iran, Ebrahim Raisi, bersumpah Israel akan membayar “harga yang mahal” atas serangan tersebut.
Media AS telah melaporkan sebelumnya, mengutip sumber-sumber intelijen Iran dan AS, bahwa Teheran berencana menyerang puluhan sasaran sensitif di Israel, termasuk infrastruktur energi dan berbagai fasilitas lainnya. Mereka akan menggunakan rudal balistik dan drone yang membawa bahan peledak.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"