KONTEKS.CO.ID – Turki, Yordania dan Irak mengatakan Iran telah memberikan pemberitahuan luas beberapa hari sebelum serangan pesawat tak berawak dan misilnya terhadap Israel.
Sebaliknya, AS menuduh Iran tidak memperingatkan Washington. Tujuannya agar Iran dapat menciptakan kerusakan yang signifikan.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian pada Minggu, 14 April 2024 melaporkan, Iran memberikan pemberitahuan 72 jam kepada negara-negara tetangga dan sekutu Israel, Amerika Serikat tentang rencana serangan.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Washington dan Teheran sebelum serangan itu,.
Turki telah menyampaikan pesan sebagai perantara untuk memastikan reaksi yang terjadi menjadi proporsional.
“Iran mengatakan reaksi ini merupakan respons terhadap serangan Israel terhadap kedutaan besarnya di Damaskus dan tidak akan lebih dari itu. Kami menyadari kemungkinan yang ada. Perkembangan ini tidak mengejutkan,” kata sumber diplomatik Turki.
Sementara pejabat senior AS membantah pernyataan Amirabdollahian dengan mengatakan, Washington memang melakukan kontak dengan Iran melalui perantara Swiss.
Meski demikian, tidak mendapat pemberitahuan 72 jam sebelumnya.
“Itu sama sekali tidak benar. Mereka tidak memberikan pemberitahuan,” kata pejabat tersebut.
Pejabat anonim tersebut mengatakan, Teheran mengirimkan pesan kepada AS hanya setelah serangan dimulai.
“Tujuan Iran adalah untuk menciptakan efek yang ‘sangat merusak’”, kata pejabat tersebut.
Dia menambahkan, klaim Iran mengenai peringatan yang meluas mungkin merupakan upaya untuk mengkompensasi tidak adanya kerusakan besar akibat serangan tersebut.
“Kami menerima pesan dari Iran saat ini sedang berlangsung, melalui Swiss. Ini pada dasarnya menunjukkan bahwa mereka sudah selesai setelah ini, tapi serangan ini masih terus berlanjut. Jadi itulah pesan (mereka) kepada kami,” kata pejabat AS.
Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal pada hari Sabtu, 13 April 2024 sebagai serangan balasan setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah.
Sebagian besar drone dan rudal ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"