KONTEKS.CO.ID – Kisah tentang sapi merah dalam kepercayaan Yahudi kembali mencuat di tengah kontroversi yang melibatkan Israel di Gaza.
Para rabi senior Yahudi mengumumkan akan menggelar sebuah konferensi untuk membahas persiapan keagamaan terkait penyelenggaraan ritual penyembelihan sapi merah.
Hewan ini, yang diyakini diperlukan untuk memenuhi ramalan masa depan dalam Alkitab kuno, telah menimbulkan ketegangan politik di Tepi Barat.
The Temple Institute, sebuah organisasi di Israel yang bertujuan untuk mempersiapkan rekonstruksi Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci di Yerusalem, mengumumkan kelahiran anak sapi merah betina tersebut melalui saluran YouTube mereka.
Anak sapi ini harus melalui pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa ia memenuhi syarat sebagai sapi merah menurut Alkitab.
Kelahiran sapi betina berwarna merah ini mereka anggap akan membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia.
Bagi sebagian orang Kristen dan Yahudi, sapi merah berhubungan dengan kisah tentang “Kiamat” atau “Akhir Zaman”.
Mereka yakin bahwa kelahiran dan pengorbanan sapi merah akan mendahului pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem.
Dalam keyakinan Yahudi Ortodoks, pembangunan kembali Kuil Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi.
6 Fakta Sapi Merah Israel
Berikut adalah beberapa fakta mengenai sapi merah untuk ritual kurban Yahudi:
1. Impor dari Texas, AS
Israel menemukan sapi merah yang sesuai kriteria dari sebuah peternakan di Texas, Amerika Serikat (AS).
Yitshak Mamo dari Uvne Jerusalem, sebuah kelompok yang berkomitmen untuk membangun kuil baru di Kota Tua Yerusalem, memfasilitasi pengiriman sapi dari Texas ke Tepi Barat.
Menurut tradisi Yahudi, sapi betina merah yang sempurna haruslah memiliki warna merah menyeluruh, bebas dari cacat atau tanda lain, dan belum pernah digunakan untuk bekerja.
Jenis sapi khusus ini diperlukan dalam ritual penyucian yang dijelaskan dalam Alkitab Ibrani.
Pencarian sapi merah yang sesuai dengan kriteria ini memakan waktu bertahun-tahun, dan akhirnya Mamo menemukan sapi tersebut di peternakan Kristen di Texas, AS, bukan di Israel.
2. Hewan yang Langka
Sapi betina merah sangatlah langka di dunia peternakan. Hewan tersebut harus memenuhi kriteria tertentu, termasuk memiliki bulu yang benar-benar merah tanpa campuran warna lain atau cacat.
3. Sapi Merah dan Pembangunan Kuil
Beberapa orang Yahudi dan Kristen percaya bahwa sapi merah adalah kunci untuk membangun kembali kuil Yahudi di Yerusalem dan memberikan isyarat kepada kedatangan Mesias.
Warga Israel percaya bahwa persiapan dan pengorbanan sapi merah merupakan prasyarat untuk membangun kembali Kuil Ketiga di Yerusalem.
4. Ritual Penyucian
Dalam tradisi Yahudi, penyembelihan sapi merah sudah ada dalam Perjanjian Lama.
Abu dari sapi betina merah mereka gunakan dalam ritual penyucian orang Yahudi dari najis orang mati, terutama yang pernah bersentuhan dengan jenazah.
Sapi merah merupakan simbol kesucian dan pemulihan kebersihan ritual maka mereka harus menyembelih dan membakarnya sesuai dengan tata cara tertentu.
Hanya rabi yang memenuhi syarat bisa melaksanakan ritual ini, dan rabi tersebut akan menjadi tidak suci lagi setelah menjalankan proses ini.
5. Langkah Provokatif
Upaya untuk melaksanakan ritual penyembelihan sapi merah telah memicu ketegangan politik di Tepi Barat kedudukan Israel.
Hal ini lantaran untuk membangun kembali Kuil Ketiga di Yerusalem atas dorongan kelompok radikal Yahudi.
Lokasi pembangunan kuil ini adalah Temple Mount di Kota Tua Yerusalem, yang juga merupakan tempat Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock, dua tempat suci dalam agama Islam.
6. Rencana Ritual pada Hari Raya Idul Fitri
Mengutip Alquds, kelompok Uvne Jerusalem menetapkan tanggal untuk penyembelihan sapi merah dan penyucian dengan abunya pada hari kedua bulan Nisan Ibrani, yang jatuh pada 10 April 2024.
Kelompok ekstremis kuil mengharapkan bahwa pelaksanaan ritual penyucian dengan sapi merah dapat membuka jalan untuk merobohkan Masjid Al-Aqsa.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"