KONTEKS.CO.ID – Badai petir hebat melanda Uni Emirat Arab (UEA) yang memicu hujan deras. Akibatnya, banjir menggenangi jalan raya utama bahkan Bandara Internasional Dubai lumpuh.
Hujan deras selama beberapa jam mengguyur UEA pada Selasa, 16 April 2024. Ini merupakan hujan deras terparah yang pernah tercatat dalam sejarah negara tersebut dalam beberapa jam.
Menurut kantor berita WAM milik pemerintah, hujan ini menjadi ‘peristiwa cuaca bersejarah’ yang melampaui semua catatan curah hujan sejak data terkumpul pada 1949.
Awalnya, badai petir dan hujan deras pertama kali terjadi pada Senin, 15 April 2024 malam. Air hujan membasahi pasir dan jalan-jalan di Dubai.
Namun, situasinya memburuk pada hari Selasa pagi, dengan curah hujan lebih dari 142 milimeter (5,59 inci). Hujan mengguyur sepanjang hari.
Akibatnya, Dubai banjir dalam waktu 24 jam, melebihi rata-rata curah hujan setahun.
Bandara Internasional Dubai yang merupakan pusat maskapai penerbangan Emirates dan salah satu bandara tersibuk di dunia, terpaksa menghentikan kedatangan pesawat pada Selasa malam.
Landasan dan jalan akses menuju terminal terendam air. Para penumpang kesulitan mencapai terminal karena banjir sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan kekacauan di bandara.
“Pemulihan akan memakan waktu. Kami berterima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda saat kami mengatasi tantangan ini,” kata pihak bandara melalui platform sosial X.
Seorang penumpang di bandara juga mengeluhkan kondisi ini.
“Anda tidak bisa mendapatkan taksi. Ada orang yang tidur di stasiun Metro. Ada orang yang tidur di bandara,” kata seorang pria kepada AP.
Genangan air juga menyebabkan gangguan transportasi lainnya.
Salah satunya gangguan pada metro tanpa pengemudi di Dubai.
Sejumlah jalan raya utama juga tertutup. Petir terus menyambar langit dengan sporadis, sesekali mencapai Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia.
Situasi ini juga memengaruhi kehidupan sehari-hari warga.
Sejumlah sekolah terpaksa ditutup dan sebagian besar pegawai pemerintah bekerja dari rumah.
Banyak jalan raya menjadi tidak bisa dilalui karena banjir, dan beberapa rumah tergenang air.
Tak Cuma Dubai yang Terendam
Ternyata dampaknya badai dahsyat ini tidak hanya terasa di Dubai.
Di Ras al-Khaimah, seorang pria berusia 70 tahun tewas saat mobilnya tersapu air banjir.
Sementara Fujairah, curah hujan mencapai 145 milimeter (5,7 inci), yang membuat situasi semakin sulit.
Pemerintah UEA mengirim truk tangki untuk memompa air dari jalan-jalan dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Dampak hujan lebat ini juga terasa di negara-negara tetangga.
Di antaranya Bahrain, Qatar, Arab Saudi, dan Oman, yang mengalami korban jiwa akibat banjir.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"