KONTEKS.CO.ID – Profil Pablo Escobar, raja kokain dunia asal Kolombia yang Amerika Serikat takuti ada dalam artikel Konteks.
Pria dengan nama lengkap Pablo Emilio Escobar Gaviria tewas tertembak oleh militer Kolombia pada 2 Desember 1993. Ia terbunuh di atas atap terakota di pinggiran Kota Medellín.
Lebih dari dua dekade setelah kematiannya, profil Pablo Escobar tetap terkenal seperti saat ia berada di masa kejayaannya. Ya saar ia berstatus sebagai kepala kartel narkoba Medellín.
Keterikatannya dalam budaya populer sebagian besar berkat buku, film, dan lagu yang tak terhitung jumlahnya. Melansir laman Britannica, Kamis 25 April 2024, berikut ini sejumlah fakta tentang kehidupan Escobar yang luar biasa.
Profil Pablo Escobar, Kartel Narkoba Berharta Rp405 Triliun
1. Anak Guru Jualan Ijazah Palsu
Ia adalah putra seorang petani dan guru sekolah yang memulai kehidupan kriminalnya saat masih remaja. Menurut beberapa laporan, skema ilegal pertamanya adalah menjual ijazah palsu.
Dia kemudian melakukan pemalsuan rapor sebelum menyelundupkan peralatan stereo dan mencuri batu nisan untuk ia jual kembali.
Escobar juga mencuri mobil, dan pelanggaran inilah yang mengakibatkan penangkapan pertamanya pada tahun 1974. Tak lama kemudian, ia menjadi penyelundup narkoba.
Dan pada pertengahan tahun 1970-an membantu mendirikan organisasi kejahatan yang kemudian berkembang menjadi kartel Medellín.
2. Mucho Dinero
Pada puncak kekuasaannya, kartel Medellín mendominasi perdagangan kokain, menghasilkan sekitar Rp6,8 triiun per minggu, Ini menjadikan sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Dengan kekayaan yang dilaporkan sebesar Rp495 triliun, Escobar mempunyai banyak uang untuk dibelanjakan. Gaya hidupnya yang mewah termasuk pesawat pribadi, rumah mewah, dan pesta mewah.
Pada akhir tahun 1980-an, dia dilaporkan menawarkan untuk membayar utang negaranya sebesar Rp162 triliun kalau ia dibebaskan dari perjanjian ekstradisi.
Selain itu, ketika keluarganya melarikan diri pada tahun 1992–1993, Escobar membakar uang Rp32 miliar untuk menjaga putrinya tetap hangat.
Meski sudah berusaha sekuat tenaga, Escobar pun tidak bisa menghabiskan semua uang itu, dan sebagian besar tersimpan di gudang dan ladang.
Menurut saudara laki-lakinya, sekitar 10%, atau Rp34 triliun dihapuskan setiap tahunnya lantaran dimakan tikus atau dihancurkan oleh cuaca. Dalam beberapa kasus, uang itu hilang begitu saja.
3. Hacienda Nápoles
Escobar memiliki sejumlah rumah megah, tapi propertinya yang paling terkenal adalah perkebunan seluas 7.000 hektare yang terkenal bernama Hacienda Nápoles (ternamai menurut Napoli, Italia).
Properti ini terletak di antara Bogotá dan Medellín. Dilaporkan bangunannya menelan biaya Rp1 triliun lebih. Termasuk lapangan sepak bola, patung dinosaurus, danau buatan, arena adu banteng.
Bahkan mengoleksi sisa-sisa koleksi mobil klasik yang hangus dan hancur oleh kartel saingannya. Rumahnya terlengkapi landasan udara, lapangan tenis, dan kebun binatang.
Perkebunan itu—yang gerbang depannya ditutup oleh pesawat yang ia gunakan dalam perjalanan narkoba pertamanya ke AS—kemudian dijarah oleh penduduk setempat, dan sekarang menjadi objek wisata yang populer.
4. Raja Hutan
Kebun binatang pribadi Escobar adalah rumah bagi sekitar 200 hewan, termasuk gajah, burung unta, zebra, unta, dan jerapah.
Banyak makhluk tersebut diselundupkan ke negara tersebut dengan menggunakan pesawat pengedar narkoba milik Escobar. Setelah kematiannya pada 1993, sebagian besar hewan dipindahkan ke kebun binatang.
Namun, empat kuda nil tertinggal. Mereka segera bertambah banyak, dan pada 2016, lebih dari 40 orang tinggal di daerah tersebut.
Hewan-hewan yang berpotensi berbahaya ini telah merusak peternakan dan menimbulkan ketakutan pada penduduk setempat. Pihak berwenang mulai mengebiri kuda nil jantan dalam upaya mengendalikan populasinya.
5. Profil Pablo Escobar Dapat Julukan Robin Hood
Mungkin berharap mendapatkan dukungan dari masyarakat Kolombia sehari-hari, Escobar menjadi terkenal karena upaya filantropisnya. Hal ini yang membuatnya mendapat julukan Robin Hood.
Dia membangun rumah sakit, stadion, dan perumahan bagi masyarakat miskin. Dia bahkan mensponsori tim sepak bola lokal.
Popularitasnya di mata banyak orang Kolombia ditunjukkan ketika ia terpilih menjadi anggota Kongres negara itu pada tahun 1982.
Sayangnya, dua tahun kemudian ia terpaksa mengundurkan diri setelah kampanye untuk mengungkap kegiatan kriminalnya. Menteri Kehakiman yang memimpin upaya tersebut akhirnya terbunuh.
6. Plata o Plomo
Cara Escobar menangani masalah adalah “plata o plomo,” yang berarti “perak” (suap) atau “timah” (peluru). Meskipun dia lebih menyukai pilihan pertama, dia tidak ragu dengan pilihan kedua. Sebab Escobar terkenal kejam.
Dia terlaporkan membunuh sekitar 4.000 orang, termasuk sejumlah petugas polisi dan pejabat pemerintah. Pada tahun 1989 kartel tersebut disalahkan karena meledakkan bom di pesawat yang membawa seorang informan. Sekitar 100 orang meninggal.
7. Profil Pablo Escobar: Bangun Penjara La Katedral
Pada tahun 1991, Escobar menawarkan diri untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenan. Syaratnya, jika dia boleh membangun penjaranya sendiri.
Yang mengejutkan—atau mungkin tidak—para pejabat Kolombia setuju. Hasilnya adalah La Catedral yang mewah. Fasilitas tersebut tidak hanya mencakup klub malam, sauna, air terjun, dan lapangan sepak bola; Escobar juga memiliki telepon, komputer, dan mesin faks.
Namun, setelah Escobar menyiksa dan membunuh dua anggota kartel di La Catedral, para pejabat memutuskan untuk memindahkannya ke penjara yang kurang menampungnya. Namun, sebelum dia dapat terpindahkan, Escobar melarikan diri pada bulan Juli 1992.
8. Akhirnya Escobar Tewas Tertembak
Setelah pelariannya, pemerintah Kolombia—kabarnya pejabat AS dan rival pengedar narkoba bantu—meluncurkan perburuan besar-besaran.
Pada tanggal 1 Desember 1993, Escobar merayakan ulang tahunnya yang ke-44, ada dugaan ia sempat menikmati kue, anggur, dan ganja.
Keesokan harinya, tempat persembunyiannya di Medellín pasukan pemburu temukan. Saat pasukan Kolombia menyerbu gedung tersebut, Escobar dan seorang pengawalnya berhasil mencapai atap.
Pengejaran dan baku tembak pun terjadi, dan Escobar mati tertembak. Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa Escobar bunuh diri.
Gembong narkoba, yang kemungkinan akan terekstradisi ke AS jika tertangkap, pernah mengatakan bahwa ia “lebih memilih kuburan di Kolombia daripada sel penjara di AS”. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"