KONTEKS.CO.ID – Perdana Menteri Skotlandia, Humza Yousaf mundur dari jabatannya. Padahal dia baru satu tahunan menjabat.
Keputusan ini dia umumkan di Edinburg, Senin, 29 April 2024. Situasinya bersamaan dengan konflik internal antara partainya, SNP, dan Partai Hijau terkait target perubahan iklim.
Yousaf merupakan seorang Muslim yang kerap bersuara keras dalam membela Palestina.
Pengunduran dirinya menjadi sorotan karena terjadi pascakeputusan untuk mengakhiri kesepakatan pembagian kekuasaan antara SNP, yang mendukung kemerdekaan Skotlandia, dan Partai Hijau.
Perselisihan muncul terutama terkait target ambisius untuk transisi menuju emisi karbon nol.
Pemerintahan Yousaf dianggap mengabaikan target ini, yang mengecewakan Partai Hijau.
Sementara itu, oposisi seperti Partai Konservatif Skotlandia dan Partai Buruh, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Yousaf. Itu menimbulkan tekanan lebih lanjut.
“Saya tidak bersedia berkompromi pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip saya hanya untuk mempertahankan kekuasaan,” kata Yousaf.
Yousaf mengambil alih sebagai pemimpin Skotlandia sejak 13 bulan lalu.
Dia menggantikan Nicola Sturgeon yang mengundurkan diri setelah skandal penggelapan dana.
Dia berusaha memperbaiki citra partainya, tetapi pembicaraan mengenai referendum kemerdekaan Skotlandia semakin meredup.
Selain masalah perubahan iklim, pemerintahan Yousaf juga terjerat dalam kontroversi seputar undang-undang kejahatan rasial.
Masalah ini menjadi sorotan penulis terkenal J.K. Rowling, yang tinggal di Edinburgh.
Meskipun mundur, Yousaf berjanji untuk tetap menjabat sampai penggantinya terpilih.
Sebagai kandidat terdepan, mantan wakil menteri John Swinney santer terdengar sebagai sosok yang mungkin menggantikannya.
“Untuk memastikan transisi yang lancar, pemilihan harus mulai sesegera mungkin,” tambahnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"