KONTEKS.CO.ID – Penyeberangan vital di Rafah, Gaza, tetap tertutup pada Rabu, 8 Mei 2024 pagi. Brigade tank Israel berhasil merebutnya sehari sebelumnya.
Melansir dari ABC News, jurnalis Associated Press mengaku masih mendengar suara ledakan dan tembakan semalaman, termasuk dua ledakan besar pada Rabu pagi.
Rafah telah menjadi saluran penting bagi bantuan kemanusiaan sejak awal perang.
Kota ini merupakan satu-satunya tempat di mana orang dapat keluar masuk.
Namun, sekarang Israel mengendalikan seluruh penyeberangan perbatasan Gaza untuk pertama kalinya sejak hampir dua dekade lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, setidaknya 46 pasien dan orang yang terluka yang terjadwalkan berangkat pada Selasa, 7 Mei 2024 untuk perawatan medis masih terlantar.
Badan PBB dan kelompok bantuan telah meningkatkan bantuan kemanusiaan dalam beberapa pekan terakhir.
Tetapi penutupan Rafah, yang merupakan pintu masuk utama bahan bakar dan bantuan lainnya, dapat memicu dampak yang parah.
Militer Israel pada Rabu mengumumkan pembukaan kembali penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza setelah penutupan pada akhir pekan lalu karena serangan roket Hamas.
PBB menyatakan, Gaza bagian utara telah mencapai kondisi kelaparan kritis.
Perang di Gaza telah memaksa sekitar 80% dari 2,3 juta penduduk meninggalkan rumah mereka.
Aksi saling serang juga menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur kota-kota.
Jumlah korban tewas di Gaza telah melonjak menjadi lebih dari 34.500 orang, menurut pejabat kesehatan setempat.
Perang mulai pada 7 Oktober dan telah menimbulkan kehancuran besar serta korban jiwa yang signifikan, menambah derita di wilayah yang telah lama mengalami konflik itu.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"