KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Belanda akan meminta maaf atas perannya dalam perbudakan selama masa kolonial negara itu, kata seorang anggota Kabinet Perdana Menteri Mark Rutte, Jumat, 4 November 2022. Salah satunya kepada rakyat Indonesia,
Menteri Perlindungan Hukum Belanda, Franc Weerwind, membenarkan sebuah laporan yang disampaikan jurnalis RTL, bahwa pemerintahnya berencana membuat permintaan maaf resmi pada bulan Desember 2022.
Belanda juga berencana menghabiskan Rp3,1 triliun untuk dana yang mempromosikan kesadaran tentang peran kekuatan kolonial dalam perbudakan. “Mereka juga menyediakan anggaran Rp418 miliar untuk membuka museum perbudakan,” sebut RTL .
Keputusan tersebut mengikuti rekomendasi tahun lalu oleh panel penasehat bahwa Pemerintah Belanda mengakui bahwa perdagangan budak transatlantik abad ke-17 hingga 19 merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Untuk itu Pemerintah Belanda meminta maaf.
“Ini adalah momen besar dan momen indah,” kata Weerwind seperti dikutip kantor berita ANP kepada wartawan di Den Haag.
“Dengan meminta maaf, pemerintah akan “membuka halaman untuk masa depan bersama. Anda melakukannya bersama dan Anda melakukannya dengan membuat pernyataan ini,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"