KONTEKS.CO.ID – Ebrahim Raisi, sosok Presiden Iran yang menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu, 19 Mei 2024 di wilayah barat laut Iran.
Kecelakaan helikopter ini terjadi saat rombongan Presiden Raisi akan kembali dari acara pembukaan bendungan di wilayah perbatasan Iran dan Azerbaijan.
Helikopter yang ditumpangi rombongan Presiden Iran dikabarkan terjatuh akibat cuaca buruk di wilayah Varzaqan, Iran.
Selain Ebrahim Raisi, terdapat sejumlah nama yang dalam rombongan helikopter tersebut. Di antaranya Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian; Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Iran, Malek Rahmati dan Kepala tim pengawal Presiden Iran Ebrahim Raisi, Mehdi Mousavi.
Ada Imam Salat Jumat Tabriz Hojjatoleslam Al Hashem, Ayatollah Mohammad Ali Al-Hashem. Selain itu juga ada, pilot, co-pilot dan Kruchev yang semua identitas belum diketahui.
Sejumlah tim telah diterjunkan menuju lokasi terjadinya kecelakaan. Informasi menyebutkan cuaca buruk sempat menghambat proses evakuasi.
Berikut ini profil Ebrahim Raisi yang terlibat kecelakaan helikopter.
Profil Ebrahim Raisi
Presiden Iran yang lahir di Mashhad, 14 Desember 1960 ini memulai kariernya di bidang hukum.
Ebrahim Raisi menjadi seorang jaksa muda pada awal 1980-an di wilayah Tehran.
Sebelumnya, Raisi mengenyam pendidikan di bidang hukum dan belajar di Universitas Teheran.
Pengalaman Raisi telah malang melintang di sektor hukum Iran. Presiden Iran ini telah menjabat berbagai posisi vital di sektor hukum dan kehakiman Iran.
Raisi pernah menjabat sebagai hakim, jaksa agung, serta kepala sistem peradilan yang berpengaruh di negaranya.
Hubungannya dengan otoritas religius maupun politik tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei termasuk cukup dekat.
Raisi mencalonkan diri sebagai presiden pada 2011. Ebrahim Raisi merupakan kandidat dari sayap konservatif melalui Jame-e Ruhaniat-e Mubarez (Asosiasi Ulama Pejuang).
Raisi menjanjikan untuk menekan korupsi, mengatasi permasalahan ekonomi, serta menyejahterakan rakyat Iran.
Raisi berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara terbanyak berkat dukungan koalisi konservatif.
Pada 18 Juni 2021, Raisi meraup 72,35 persen suara dalam Pemilu Iran mengalahkan dua kandidat lain yaitu Abdolnaser Hemmati dan Mohsen Rezaee.
Selanjutnya, pada 3 Agustus 2021 Raisi resmi dilantik menjadi Presiden Iran terpilih.
Meski begitu, banyak pihak yang mengantisipasi perubahan signifikan pada arah politik maupun dinamika politiki negara Iran.
Hal ini karena Raisi memiliki pandangan politik yang mengacu pada nilai-nilai tradisional maupun konservatif Islam dengan mendukung kebijakan kedaulatan Iran.
Termasuk juga perlindungan nilai keagamaan serta kemandirian ekonomi.
Berikut ini sejumlah jabatan penting yang pernah Ebrahim Raisi duduki:
- Ketua Kantor Inspeksi Umum Iran pada periode 22 Agustus 1994 – 9 Agustus 2004;
- Wakil Ketua Mahkamah Agung Iran periode 27 Juli 2004 – 23 Agustus 2014;
- Jaksa Agung Iran periode 23 Agustus 2014 – 1 April 2016;
- Anggota Dewan Kearifan Kemanfaatan Iran pada periode 14 Agustus 2017 – 7 Maret 2019;
- Ketua Mahkamah Agung Iran periode 7 Maret 2019 – 1 Juli 2021;
- Presiden Iran 3 Agustus 2021– sekarang.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"