KONTEKS.CO.ID – Wapres Iran Mohammad Mokhber kini menjadi penjabat presiden Iran menggantikan Ebrahim Raisi yang tewas akibat kecelakaan helikopter Minggu, 19 Mei 2024.
Mohammad Mokhber akan memimpin Iran dalam 50 hari ke depan sesuai konstitusi Iran. Dia juga telah mendapat persetujuan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini profil Mohammad Mokhber.
Profil Mohammad Mokhber
Mohammad Mokhber lahir di Dezful, Provinsi Khuzestan pada 1 September 1955. Dia merupakan putra dari keluarga ulama masyhur di Iran.
Mokhber pernah berperan sebagai pejabat di korps kesehatan Dewan Revolusi dalam perang Iran dan Irak pada tahun 1980-an.
Pria ini juga memegang posisi penting dalam struktur kekuasaan Iran, terutama dalam sejumlah lembaga amal.
Sumber dana beberapa lembaga amal ini berasal dari donasi maupun aset yang telah disita setelah Revolusi Islam Iran 1979.
Mokhber turut andil dalam pengelolaan sebuah lembaga amal Execution of Imam Khomeini’s Order (EIKO) atau Eksekusi Perintah Iman Khomeini yang merujuk kepada Ayatollah Ali Khamenei.
Lembaga ini tercatat memiliki saham pada hampir seluruh sektor ekonomi negara Iran, baik telekomunikasi, energi, hingga layanan keuangan.
Selama puncak pandemi COVID-19, sebagai kepala EIKO, ia berjanji untuk memproduksi puluhan juta dosis vaksin COVID-19.
Selain itu, Mokhber yang bergelar doktor dalam hukum internasional juga pernah berkecimpung dalam dunia perbankan dan telekomunikasi.
Mokhber juga bekerja di Yayasan Mostazafan yang bergerak dalam pengelolaan sejumlah proyek raksasa dan beberapa bisnis negara Iran.
Saat mengelola yayasan ini, Mokhber terlibat perselisihan hukum yang pelik antara penyedia layanan telepon genggam Turkcell dngan MTN Afrika Selatan yang berkaitan dengan kemungkinan untuk masuk ke pasar Iran.
Pria ini juga berperan penting dalam upaya negaranya menghindari sejumlah sanksi Barat yang berhubungan dengan industri minyak Iran.
Mokhber sebagai anggota Dewan Kemanfaatan Iran terhitung sejak 2022 telah berperan dalam memberikan saran untuk pemimpin tertinggi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"