KONTEKS.CO.ID – Korut serang Korsel! Pihak berwenang Korea Selatan memperingatkan penduduk di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara bahwa “serangan udara” sedang berlangsung.
Namun bukan roket yang melesat. Sebaliknya: mengambang di atas permukiman warga terdapat lebih dari 150 balon yang membawa sampah dan apa yang teryakini sebagai kotoran manusia atau tinja.
Teks peringatan darurat bencana dikirim ke seluruh kota pada Selasa malam, menurut surat kabar Korea Selatan Hankyoreh. Peringatan memerintahkan penduduk untuk menahan diri dari aktivitas di luar ruangan dan melaporkan (benda) ke pangkalan militer ketika teridentifikasi, bersama dengan pesan dalam bahasa Inggris: “Serangan udara peringatan awal”.
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Korea Utara memperingatkan bahwa mereka akan membalas selebaran anti-Pyongyang yang para aktivis di Korea Selatan kirimkan awal bulan ini.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa militer Korea Selatan mendeteksi balon-balon tersebut beterbangan dan jatuh di berbagai lokasi di seluruh negeri mulai Selasa malam hingga Rabu pagi waktu setempat.
Bahkan hingga ke Gyeongsang Selatan, sebuah provinsi yang berjarak hampir 300 km dari perbatasan zona demiliterisasi antara kedua negara.
Balon-balon tersebut tampaknya membawa sampah—seperti botol plastik, baterai, bagian sepatu, dan bahkan kotoran—kata seorang pejabat Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Korut Serang Korsel: Saling Kirim Balon Udara
Militer bekerja sama dengan polisi untuk mengumpulkan bahan-bahan untuk mereka analisa, demikian yang surat kabar lokal Chosun Ilbo melaporkan. Mereka telah menyarankan warga untuk tidak melakukan kontak dengan kotoran tersebut dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
“Tindakan balas dendam juga akan berlangsung terhadap selebaran dan sampah lainnya yang sering tersebar di (Korea Selatan) di dekat wilayah perbatasan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Nasional Korea Utara pada hari Minggu.
“Gundukan kertas bekas dan kotoran akan segera tersebar di wilayah perbatasan dan pedalaman (Korea Selatan) dan negara ini akan melihat secara langsung betapa besarnya upaya yang Seoul perlukan untuk menghilangkannya,” katanya lagi.
Militer Korea Selatan mengecam tindakan tersebut. Mereka mengatakan pada hari Rabu bahwa balon-balon tersebut jelas melanggar hukum internasional dan secara serius mengancam keselamatan rakyat Korsel.
Laman Time, Kamis 30 Mei 2024, menulis, ini bukan pertama kalinya. Korea Utara menerbangkan sampah melalui balon pada tahun 2016.
Korut mengirimkan apa yang awalnya dikhawatirkan sebagai zat biokimia, Namun akhirnya berubah menjadi puntung rokok dan tisu toilet bekas.
Para pembelot dan aktivis Korea Utara di Korea Selatan juga telah menerbangkan balon-balon berisi muatan propaganda selama bertahun-tahun. Harapannya, dengan harapan dapat meyakinkan penduduk Korea Utara untuk menentang rezim totaliter Kim Jong-un.
Pyongyang telah lama mengekang praktik tersebut, yang mereka sebut sebagai “perang psikologis”. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"