KONTEKS.CO.ID – Serangan pesawat tak berawak Turki di timur laut Suriah pada Jumat, 31 Mei 2024 malam menewaskan empat pejuang dukungan AS. Selain itu, serangan juga melukai 11 warga sipil lainnya.
Pernyataan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi melaporkan, serangan ini terjadi di wilayah yang mereka kuasai.
Serangan ini terjadi sehari setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan pemerintahannya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap kelompok Kurdi di Suriah utara jika mereka melanjutkan rencana pemilu lokal.
Dalam pernyataannya, SDF mengungkapkan, serangan pesawat tak berawak tersebut menghantam delapan kali. Rumah dan kendaraan warga sipil di dan sekitar kota Qamishli di utara Suriah rusak.
“Serangan ini merusak dan mengancam kehidupan warga sipil di wilayah kami,” kata seorang juru bicara SDF.
SDF menyebutkan serangan seperti ini sudah biasa terjadi di wilayah timur laut Suriah yang telah menjadi daerah konflik antara berbagai pihak.
Bulan Sabit Merah Kurdi melaporkan ketika paramedisnya berusaha mencapai daerah yang menjadi sasaran, salah satu ambulans mereka juga mendapat serangan.
Akibatnya, ambulans tidak dapat berfungsi lagi. Insiden ini terjadi di dekat kota Amouda, sebelah barat Qamishli.
Hingga kini, belum ada komentar langsung dari pihak pemerintah Turki terkait insiden ini.
Ketegangan meningkat setelah pemerintahan otonom Kurdi di Suriah mengumumkan rencana untuk mengadakan pemilihan kota pada 11 Juni mendatang.
Pemilihan ini bertujuan untuk memilih wali kota di Provinsi Hassakeh, Raqqa, Deir el-Zour, dan bagian timur provinsi Aleppo.
Rencana ini dipandang oleh Turki sebagai langkah menuju pembentukan entitas Kurdi independen yang mengancam integritas wilayah Suriah dan Turki.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"