KONTEKS.CO.ID – Joe Biden, Presiden AS, mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia secara terbatas dengan menggunakan senjata Amerika.
Keputusan bisa mengubah peperangan Ukraina dengan Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan terkejut dengan putusan ini.
“Biden meneken undang-undang yang membolehkan Ukraina menggunakan senjata yang AS sediakan untuk menyerang wilayah Rusia,” kata tiga pejabat AS kepada CBS News, mengutip Senin 3 Juni 2024.
Ukraina mungkin akan menggunakan senjata tersebut di sisi perbatasan Rusia dekat Kota Kharkiv yang terkepung di Ukraina. “Izin untuk melawan konsentrasi pasukan Rusia dan artileri Rusia,” kata pejabat AS.
Saat ditanya apakah hal tersebut termasuk pesawat Rusia, pejabat ini mengatakan, “Kami tidak pernah mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh menembak jatuh pesawat Rusia di wilayah Rusia yang akan menyerang mereka.”
Ukraina sendiri telah meminta izin kepada AS untuk menyerang Rusia dengan senjata yang Amerika berikan pada awal 13 Mei lalu.
Ketua Gabungan, Jenderal C.Q. Brown mengatakan kepada wartawan tentang permintaan Ukraina tersebut tidak lama setelah permintaan Kiev ajukan.
Di antara para penasihat Biden, keputusan untuk menyetujui hal ini sudah bulat, menurut seorang pejabat senior AS. Namun Joe Biden baru memberikan persetujuan resminya pada hari Kamis pada pekan lalu.
Putusan Joe Biden Menyusul Sikap Inggris, Prancis, Jerman
Sekadar informasi, Inggris, Prancis, dan Jerman secara terbuka telah memberikan lampu hijau untuk penggunaan senjatanya oleh Kiev untuk menyerang Rusia.
Pemerintahan Biden secara sempit menyesuaikan izin AS untuk wilayah Belgorod di Federasi Rusia dan membatasi penggunaan senjata tersebut untuk menyerang lokasi artileri dan persenjataan lain yang ditujukan pada wilayah tersebut di sekitar Kharkiv.
Ukraina masih tidak diizinkan menggunakan peralatan jarak jauh yang disediakan AS seperti ATACM untuk menyerang Rusia melebihi titik tersebut. Ini demi menghindari persepsi adanya eskalasi langsung AS dengan Rusia.
“Terserah pada (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy untuk memutuskan dan mengumumkannya,” kata pejabat AS lainnya.
Berbicara dalam kunjungannya ke Moldova pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken meninjau perubahan sikap AS. “Pada setiap langkah, kami telah beradaptasi dan menyesuaikan seperlunya. Dan itulah yang akan kami lakukan maju,” kata Blinken.
“Presiden baru-baru ini mengarahkan timnya untuk memastikan bahwa Ukraina dapat menggunakan senjata yang AS pasok untuk tujuan kontra-tembak di wilayah Kharkiv. Sehingga Ukraina dapat membalas pasukan Rusia yang menyerang mereka, atau bersiap untuk menyerang mereka,” ujar pejabat AS. “Kebijakan kami sehubungan dengan pelarangan penggunaan ATACMS – atau serangan jarak jauh di Rusia – tidak berubah.”
Seorang pejabat AS menegaskan bahwa AS dan Ukraina hampir menyelesaikan perjanjian keamanan bilateral berdurasi 10 tahun. Perjanjina itu akan menjamin Washington akan membangun basis industri pertahanan Ukraina untuk menyediakan artileri, amunisi, sistem pertahanan udara, dan senjata lainnya.
AS juga akan berkoordinasi dengan Ukraina mengenai cara memukul mundur Rusia jika mereka serang. Financial Times adalah pihak pertama yang melaporkan perkembangan ini.
Kesepakatan itu awalnya Presiden Biden janjikan pada KTT para pemimpin dunia G7 tahun lalu dan perkiraannya akan terwujud pada KTT bulan Juni mendatang di Puglia, Italia.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"