KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 32 petugas pemadam kebakaran di Irak utara berjuang memadamkan api besar yang melanda kilang minyak di Erbil.
Kebakaran yang terjadi Rabu, 12 Juni 2024 malam itu mengakibatkan belasan petugas pemadam kebakaran terluka. Bahkan, sejumlah kendaraan pemadam juga hancur.
Kebakaran yang terjadi di kilang minyak Khazir, salah satu yang terbesar di Erbil.
Gubernur Erbil, Omed Khoshnaw, mengungkapkan kerugian finansial akibat kebakaran ini sangat besar.
“Kerugian yang disebabkan oleh kebakaran kilang diperkirakan mencapai USD8 juta,” ujarnya.
Kilang tersebut adalah pemasok utama bensin, minyak tanah, dan minyak putih untuk Kota Mosul.
Juru bicara Departemen Pertahanan Sipil Erbil, Shakhawan Saeed mengatakan ada 14 petugas pemadam kebakaran terluka dalam upaya memadamkan api.
“Empat dari mereka menderita luka bakar, sementara satu lainnya mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup asap,” kata Saeed.
Kebakaran tersebut juga menghancurkan empat mobil pemadam kebakaran yang digunakan dalam operasi.
Penyebab kebakaran masih belum jelas. Namun Saeed mencatat fasilitas tersebut tampaknya kekurangan langkah-langkah keamanan yang memadai. Di antaranya alarm dan alat pemadam kebakaran.
“Pemilik kilang belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar,” tambahnya.
Seorang pejabat pemerintah daerah yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada Associated Press, kebakaran kemungkinan disebabkan oleh korsleting listrik.
Namun, investigasi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab pastinya.
Kilang Khazir, yang dimiliki oleh pengusaha swasta lokal, merupakan salah satu pilar industri minyak di wilayah semi-otonom Kurdi di Irak utara.
Wilayah ini menghasilkan ratusan ribu barel minyak setiap hari. Sebelumnya, sebagian besar hasil produksi minyaknya diekspor melalui Turki.
Namun ekspor tersebut terhenti selama lebih dari setahun. Itu terjadi lantaran putusan arbitrase internasional yang memenangkan pemerintah pusat Irak.
Pemerintah pusat menganggap ilegal bagi Erbil untuk mengekspor minyak tanpa melalui perusahaan minyak nasional Irak.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"