KONTEKS.CO.ID – Saat konferensi pers
usai pertemuan dengan Presiden Serbia Aleksandar Vuči, presiden Turki Erdogan mengatakan bahwa Barat, sementara menyatakan dukungan militer untuk Ukraina, namun mereka mengirimkan “senjata basi dan besi tua” ke Kyiv.
Menurutnya posisi Barat salah karena mereka memprovokasi Rusia dan sekarang mereka perlu mencari “cara mengatasi musim dingin” karena penghentian pasokan gas, tambahnya.
Posisi Turki akan tetap “seimbang”: Turki menganjurkan gencatan senjata, tetapi memahami bahwa tidak ada prasyarat untuk perkembangan semacam itu.
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki akan menyederhanakan rezim visa dengan Serbia. Aleksandar Vučić sebaliknya mengatakan bahwa Serbia akan membeli UAV tempur Bayraktar dari Turki. Kesepakatan itu diperkirakan mencapai ratusan juta euro.
“Hari ini kami berbicara tentang memperluas kerja sama antara kementerian pertahanan kami, kerja sama militer, kerja sama di industri pertahanan. Saya ingin mengatakan, dan kami tidak menyembunyikannya, bahwa Serbia berencana untuk membeli drone Bayraktar. Kami tahu bahwa seluruh dunia ingin melakukannya. Jadi kami mengantri dan menunggu,” kata Vučić.
“Mudah-mudahan, kami akan dapat mengimplementasikan kesepakatan tahun depan. Kami akan membayar lebih dari yang disepakati sebelumnya. Alih-alih puluhan juta euro yang awalnya disepakati, kami siap untuk pindah ke angka beberapa ratus juta euro untuk Drone Bayraktar,” kata presiden Serbia itu.
Selama konferensi pers, Aleksandar Vučić juga mengumumkan latihan penerjun payung bersama Serbia-Turki. ***
Sumber: Pravda
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"