KONTEKS.CO.ID – Paus Fransiskus mengatakan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa harus berbagi tanggung jawab untuk menerima migran dan tidak hanya menyerahkannya ke negara-negara tempat mereka tiba.
Paus berbicara ketika migrasi memicu ketegangan politik baru di Italia, di mana telah terjadi perselisihan antara pemerintah dan kapal-kapal amal yang berusaha menurunkan para migran.
“Uni Eropa harus mengambil kebijakan kolaborasi dan bantuan. Uni Eropa tidak dapat meninggalkan Siprus, Yunani, Italia, dan Spanyol dengan tanggung jawab semua migran yang tiba di pantai mereka,” katanya kepada wartawan di pesawat yang kembali dari sebuah perjalanan empat hari ke Bahrain, seperti dilaporkan Reuters.
“Setiap pemerintah Uni Eropa harus menyepakati berapa banyak migran yang dapat diterimanya,” kata Francis. “Kebijakan migrasi harus disepakati oleh semua negara. Tidak mungkin ada kebijakan tanpa konsensus,” katanya.
Matteo Salvini, ketua partai Liga anti-imigran Italia dan wakil perdana menteri dalam pemerintahan sayap kanan yang baru, berterima kasih kepada paus atas “kata-kata bijaknya”. “Italia tidak bisa dibiarkan sendiri dan tidak bisa menerima semua orang,” tambah Salvini dalam sebuah pernyataan.
Selama ini geng-geng narkotika Albania menggunakan kamp-kamp migran di Prancis utara sebagai tempat perekrutan dan menawarkan untuk membayar mereka yang siap bekerja di industri obat-obatan di Inggris saat tiba dinegara tersebut, sebagaimana dilansir BBC.
Orang Albania menyumbang sekitar sepertiga dari hampir 40.000 orang yang tiba dengan perahu kecil sepanjang tahun ini, menurut angka pemerintah Inggris. Polisi senior dan pejabat imigrasi di kedua sisi Selat khawatir dengan meningkatnya peran perantara Albania dalam memfasilitasi penyeberangan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"