KONTEKS.CO.ID – Wabah botulisme di rusia telah menyebabkan seratusan orang harus mendapat perawatan di rumah sakit. Pasien tersebar di empat wilayah berbeda, termasuk Moskow.
Pihak berwenang Rusia telah menahan tiga orang terkait dengan dugaan wabah ini.
Badan investigasi terkemuka Rusia, Komite Investigasi, pada Selasa, 18 Juni 2024 mengumumkan, pihak berwenang menahan dua manajer puncak dari layanan pengiriman makanan populer dan kepala perusahaan yang memproduksi kacang kalengan.
Mereka yakni manajer Kukhnya Na Rayone, Anton Lozin; Kepala departemen kualitas; Yelena Mashkova dan Kepala Savon-K, sebuah perusahaan yang membuat kacang kalengan, Vladimir Shin.
Penahanan ini merupakan bagian dari penyelidikan kriminal atas tuduhan pembuatan dan distribusi produk yang melanggar standar keselamatan.
Namun, tidak jelas dari pernyataan tersebut apakah ketiganya telah didakwa secara resmi.
Sebagai informasi, botulisme merupakan penyakit langka dan berbahaya akibat racun yang menyerang sistem saraf. Racun ini diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum.
Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi racun ini dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan terkadang kematian.
Makanan yang dikalengkan, diawetkan, atau difermentasi dengan tidak benar merupakan sumber umum penyakit ini.
Gejala botulisme dapat berupa sakit perut parah, muntah, diare, penglihatan kabur, mulut kering, kesulitan menelan atau berbicara, dan gejala neurologis lainnya.
Di Moskow, Wakil Wali Kota Anastasia Rakova menyatakan 121 orang telah mencari bantuan medis karena dugaan botulisme pada Senin, 17Juni 2024.
Dari jumlah tersebut, 55 orang berada dalam kondisi serius, dan 30 di antaranya dalam perawatan intensif.
“Di wilayah terpencil Moskow, 20 orang, termasuk 12 yang dalam kondisi serius, telah dirawat di rumah sakit dengan diagnosis awal botulisme,” kata pejabat kesehatan setempat kepada kantor berita Interfax pada Selasa, 18 juni 2024.
Wilayah Nizhny Novgorod, sekitar 400 kilometer (250 mil) timur Moskow, melaporkan ada 14 orang telah didiagnosis menderita botulisme. Mereka kini mendapat perawatan di RS.
Di Kazan, sebuah kota sekitar 700 kilometer (440 mil) timur Moskow, 14 orang lainnya juga dirawat di rumah sakit karena botulisme.
Para pejabat kesehatan awalnya mengaitkan beberapa kasus di Moskow dengan dua merek salad siap saji.
Badan pengawas kesehatan masyarakat, Rospotrebnadzor menghentikan penjualan salad tersebut sambil menunggu penyelidikan pada Sabtu pekan lalu. Itu terjadi setelah kasus keracunan pertama dilaporkan.
Pada Selasa, pihak berwenang tampaknya hanya menyelidiki satu dari dua salad, yang dibuat dan dijual oleh layanan pengiriman populer Kukhnya Na Rayone.
Layanan ini beroperasi di Moskow, Kazan, Nizhny Novgorod, dan beberapa kota lainnya.
Kukhnya Na Rayone menghentikan operasinya selama akhir pekan. Secara online, mereka mengatakan tidak lagi menawarkan salad yang mengandung kacang kalengan. Mereka juga mengaku akan memeriksa makanan lain yang mereka produksi.
Rospotrebnadzor pada Selasa malam menunjuk salad dan kacang kalengan dari Kukhnya Na Rayone sebagai penyebab wabah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan online, mereka mengumumkan penyitaan lebih dari 172 ton produk terkait.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"