KONTEKS.CO.ID – Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares menegaskan bahwa Eropa siap untuk kembali ke meja perundingan dengan Rusia kapan saja dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Antena 3 pada hari Senin 7 November 2022.
Diplomat top Spanyol itu mengatakan bahwa orang-orang Eropa “bersatu dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina” serta dalam aspirasi mereka untuk “perdamaian untuk kembali ke Ukraina sesegera mungkin.” Dia mengakui bahwa musim dingin yang akan datang “akan sangat sulit.”
Albares berpendapat bahwa dialog dan diplomasi mampu menyelesaikan setiap perbedaan. “Kami, orang Eropa, duduk di semua meja diplomatik untuk berdialog dengan Rusia,” tegasnya. “Dan Rusia meninggalkan meja. Kami siap untuk kembali ke sana kapan saja,” klaim diplomat itu, sebagaimana ditulis TASS.
Gedung putih minta Zelenski Negosiasi
Washington Post menerbitkan artikel tentang permintaan Washington ke Kiev untuk menunjukkan keterbukaan negosiasi. Atas laporan tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, “kami tidak tahu apakah ini masalahnya atau tidak. Sekali lagi, saya ulangi bahwa ada beberapa laporan yang benar, tetapi kebanyakan dari semua laporan adalah spekulasi mutlak. Jadi kami tidak dalam posisi untuk mengomentari ini tanpa yakin bahwa itu benar-benar sesuai dengan kenyataan,” katanya seperti dilaporkan TASS.
Menurut Washington Post, tuntutan ini tidak ditujukan untuk mendorong Ukraina ke meja perundingan, tetapi untuk “memastikan ia mempertahankan landasan moral yang tinggi di mata para pendukung internasionalnya”. Menurut surat kabar itu, para pejabat AS percaya bahwa Zelensky kemungkinan akan menyetujui negosiasi dan akhirnya membuat konsesi. Mereka percaya bahwa “Kiev berusaha untuk mengunci sebanyak mungkin keuntungan militer sebelum musim dingin tiba, ketika mungkin ada jendela untuk diplomasi.”
Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri belum menanggapi informasi tersebut. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa kepemimpinan Rusia masih siap untuk mengadakan pembicaraan tentang Ukraina.
Ia mengatakan bahwa Rusia siap untuk mendengarkan rekan-rekan Baratnya jika mereka menawarkan untuk mengatur percakapan tentang penurunan ketegangan, dengan mempertimbangkan kepentingan Moskow. Juga, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pembicaraan tentang Ukraina harus diadakan terutama dengan Washington, karena Kiev bertindak “di bawah perintah eksternal”. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"