KONTEKS.CO.ID – Jumlah korban tewas akibat serangan teroris di Rusia selatan meningkat menjadi 20 orang. Sebanyak 15 orang di antaranya penegak hukum.
Militan bersenjata otomatis menargetkan sinagoga dan gereja Ortodoks di dua kota di wilayah Dagestan pada Minggu, 23 Juni 2024.
Selain korban tewas, serangan juga menyebabkan 46 orang terluka dalam dua serangan tersebut.
“Sayangnya, 20 orang tewas, termasuk petugas penegak hukum dan warga sipil,” kata Menteri Kesehatan Republik Dagestan, Tatyana Belyaeva.
Ia juga menambahkan, tujuh korban luka berada dalam kondisi serius.
Serangan tersebut terjadi pada Minggu sore di Derbent dan Makhachkala, dua kota pesisir Laut Kaspia yang terpisah sekitar 120 kilometer.
Pada sekitar pukul 18.00 waktu setempat, beberapa pria bersenjata melepaskan rentetan tembakan otomatis ke sinagoga dan gereja Ortodoks Rusia di Derbent.
Pejabat Rusia melaporkan sebuah Volkswagen Polo diyakini digunakan oleh para tersangka dalam serangan tersebut. Mobil itu segera tancap gas dari lokasi kejadian.
Serangan kedua terjadi di Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan dan kota terbesar di kawasan itu.
Di sana, teroris menargetkan dua sinagoga dan dua gereja Ortodoks Rusia.
Seorang pendeta Ortodoks Rusia tewas dalam serangan di Makhachkala, dan salah satu gereja Ortodoks di sana dibakar.
Menyusul serangan terhadap rumah ibadah, terjadi baku tembak panjang pada Minggu malam antara polisi dan tersangka di Makhachkala.
“Setidaknya enam militan tewas dalam pertempuran itu,” kata pejabat Rusia.
Menurut laporan kantor berita milik negara TASS, orang-orang bersenjata juga menembaki polisi lalu lintas di satu jalan dan membakar sebuah mobil polisi di jalan lain.
Sergei Melikov, seorang pemimpin Rusia di wilayah Dagestan, mengatakan dalam sebuah pernyataan markas operasional telah mereka gelar di tengah serangan tersebut.
“Malam ini di Derbent dan Makhachkala, orang tak dikenal melakukan upaya untuk mengacaukan situasi sosial. Petugas polisi Dagestan menghalangi mereka. Menurut informasi awal, ada korban di antara mereka,” kata Melikov dalam pernyataannya.
Akibat serangan ini, pemerintah setempat menyatakan dua hari berkabung pada Senin dan Selasa.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"