KONTEKS.CO.ID – Presiden Kenya William Ruto mengumumkan penarikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keuangan tahun 2024 yang kontroversial.
Hal itu dia umumkan di Gedung Negara di Nairobi pada Rabu, 26 Juni 2024 sore.
Sebelumnya, RUU tersebut telah memicu kerusuhan besar yang menewaskan lebih dari 20 orang.
Pengumuman ini muncul setelah dua minggu terjadi protes besar-besaran yang mengguncang negara tersebut.
“Saya akan menolak menyetujui RUU tersebut. Saya tidak akan menandatangani RUU tersebut dan karenanya akan ditarik,” kata Ruto.
Dia menambahkan, keputusan ini diambil setelah berdiskusi dengan anggota parlemen.
“Saya sudah sepakat dengan anggota parlemen, itu menjadi keputusan kita bersama. Orang-orang telah berbicara,” kata Ruto.
Protes yang terjadi terkait dengan RUU Keuangan 2024 telah memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di seluruh negara selama dua minggu terakhir.
Menurut Amnesty International, setidaknya 23 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka dalam bentrokan dengan aparat keamanan.
RUU kontroversial ini awalnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan sebesar USD2,7 miliar guna meringankan beban utang negara dan mengurangi pinjaman.
Namun, para pengkritik menyatakan korupsi, keserakahan, dan salah urus oleh para politisi Kenya telah mencuri uang dari perekonomian. Masyarakat tidak seharusnya menjadi pihak yang harus menanggung akibatnya.
Meskipun menarik RUU tersebut, Ruto menegaskan Kenya telah membuat “kemajuan signifikan” dalam upaya mengatasi kesulitan utang.
“Situasi utang kami dikelola dengan lebih baik, dan anggaran kami sekarang memiliki ruang untuk investasi dan program yang bertujuan meringankan kesulitan masyarakat yang rentan,” ujarnya.
Kabar tentang penarikan RUU ini mendapaat sambutan kegembiraan dari banyak warga Kenya. Mereka mengungkapkan kelegaan melalui media sosialnya.
Meskipun begitu, mereka tetap menyayangkan atas jatuhnya korban tewas dan luka-luka.
Amnesty International melaporkan, polisi menembaki pengunjuk rasa dengan peluru tajam pada hari Selasa, 25 Juni 2024.
Saat itu, beberapa demonstran menyerbu gedung parlemen dan membakar pintu masuknya sebentar.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"