KONTEKS.CO.ID – Kamis 27 Juni lau menjadi ajang debat yang cukup mengecewakan untuk Partai Demokrat Amerika Serikat.
Pasalnya banyak politisi partai yang menilai performa Joe Biden di acara debat tersebut tidak mampu memenuhi ekspektasi.
Bahkan di akhir perdebatan, pendukung dari Joe Biden, baik ahli strategi partai maupun anggota partai, terlihat panik menyusul penampilan debat yang penuh kegagapan itu.
Jeda aneh nan canggung, dan gaya bicara yang pelan serta sering kali sulit dimengerti menjadi alasan kekecewaan mereka.
Secara terbuka dan tertutup, Demokrat mempertanyakan apakah partai dapat atau harus mengganti Biden untuk melawan mantan Presiden Donald Trump, pada pemilu awal November nanti.
Partai Demokrat mulai secara terbuka mendorong partai untuk mencari alternatif selain Biden.
Beberapa pejabat partai menunjuk postingan media sosial dari mantan ajudan kampanye Obama, Ravi Gupta.
“Menurut saya itu tidak membantu. Dan tidak perlu,” ujar Gavin Newsom dalam wawancara dengan TV MSNBC.
Gubernur California itu adalah calon presiden potensial di masa depan dari Partai Demokrat.
Hadir di lokasi debat di Atlanta, Newsom mendesak Partai Demokrat untuk tidak panik.
“Kita harus mendukung presiden ini. Kita tidak akan mundur hanya karena satu penampilan. Partai macam apa yang melakukan itu?” ujar Newsom.
Juga berdasarkan peraturan Partai Demokrat saat ini, akan sulit atau bahkan tidak mungkin, untuk mengganti Biden sebagai calon dari partai tersebut.
Di sisi lain ketua kampanye Trump justru tepis isu mengenai apakah Partai Demokrat akan mencoba mencalonkan orang lain selain Biden.
“Ada begitu banyak pakar politik di X. Jadi, kita akan mendengar banyak pendapat dari mereka, saya yakin, dalam beberapa hari ke depan karena mereka semua telah menjalankan begitu banyak kampanye,” ujar penasihat senior kampanye Trump, Chris LaCivita, dengan nada sinis.
“Namun, satu-satunya cara itu bisa terjadi adalah jika Biden secara sukarela mundur, dan dia tidak akan melakukan itu.”
Biden dan Trump akan bertemu lagi di panggung debat September nanti.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"