KONTEKS.CO.ID – Kisah Jonathan Meijer, pria dengan 1.000 anak bakal hadir dalam tayangan Netflix pada 2 Juli 2024 mendatang.
Donor sperma kembali menjadi sorotan, karena Jonathan Meijer diduga berbohong kepada para ibu sehingga menghasilkan keturunan dengan jumlah luar biasa.
Film dokumenter yang terdiri dari tiga seri, berjudul Pria dengan 1.000 Anak, berfokus pada Jonathan Meijer, ayah dari 500 anak melalui sumbangan bank spermanya.
Pria asal Belanda itu akhirnya terlarang memberikan sumbangan lagi ketika keluarga yang terkena dampak telah mengambil tindakan.
Kepada Newsweek melalui email, ia menegaskan tidak pernah berbohong kepada orang-orang yang dia bantu. Namun Meijer memutuskan untuk tidak mengambil bagian dalam film tersebut.
Ia menolak ambil bagian dalam film dokumenter Netflix sehingga belum menontonnya. “Judulnya sudah sangat menyesatkan. Menipu,” kata Meijer, Minggu 30 Juni 2024.
“Tidak mengherankan bagi siapa pun, Netflix sama seperti perusahaan lain, yang berfokus pada menghasilkan uang,” katanya lagi.
Meijer mengatakan mereka yang ambil bagian dalam pertunjukan tersebut adalah minoritas kecil yang berusaha mendiskreditkannya.
“Kelompok kecil pelaku intimidasi ini sama sekali bukan representasi dari orang tua luar biasa yang telah saya bantu di seluruh dunia dan sangat berterima kasih atas bantuan saya,” kata Meijer.
Donorkind, organisasi yang telah bekerja dengan beberapa keluarga, menantikan film dokumenter mendatang.
“Kami berharap hal ini akan menunjukkan bahaya dari industri kesuburan yang tidak diatur di seluruh dunia yang menciptakan donor massal semacam ini,” kata Donorkind. “Kita memerlukan kesadaran dari orang-orang yang mempertimbangkan untuk menggunakan donor. Dan berharap pemerintah turun tangan menetapkan peraturan dan melindungi anak-anak yang dikandung oleh donor.”
Siapakah Jonathan Meijer?
Meijer adalah seorang musisi Belanda berusia 40-an, tergambarkan dalam donor bertubuh tinggi, bermata biru, dan rambut keriting panjang.
Saat pertama kali mulai berdonasi, dia mengatakan kepada keluarga penerima, bahwa dia hanya memberikan sejumlah kecil donasi. Tapi belakangan terketahui bahwa dia telah berbohong kepada mereka, dan jumlahnya jauh lebih besar.
Pada tahun 2017, terungkap bahwa ia telah menjadi ayah dari 102 anak melalui sumbangannya di Belanda saja. Lalu ia terlarang melakukan hal yang sama di negara asalnya.
Namun hal itu tidak menghentikannya, dan Meijer terlaporkan bepergian ke negara lain. Di mana dia menyumbangkan spermanya di klinik lain.
Dalam video yang dirilis pada akhir 2023, Meijer mengatakan pihaknya yakin telah menghabiskan 50.000 jam sebagai donor setidaknya selama 15 tahun.
Ia mengaku telah membantu keluarga-keluarga mewujudkan impian mereka, menghabiskan waktu berjam-jam sehari menulis iklan untuk keluarga, membuat profil dan menghubungi mereka yang berminat, serta melakukan donasi.
Meijer mengatakan dia tidak pernah mendekati siapa pun sendirian.
Potensi Anak Meijer Terlibas Inses
Para ibu yang memiliki bayi bermata biru dan berambut pirang mulai bertemu secara online, menyadari bahwa anak-anak mereka mempunyai ayah yang sama. Kemudian menjadi jelas bahwa Meijer telah membantu lebih banyak keluarga daripada yang pelaku nyatakan.
Beberapa dari mereka membentuk kelompok yang bermaksud menghentikan donor sperma serial. Mereka khawatir akan konsekuensinya, yakni potensi inses.
Keluarga mengatakan mereka khawatir keturunan Meijer akan menjalin hubungan romantis jika mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki ayah yang sama.
“Jika saya tahu dia sudah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak, saya tidak akan pernah memilihnya. Jika saya memikirkan konsekuensi hal ini terhadap anak saya, saya merasa mual,” kata seorang ibu, Eva, kepada Cosmopolitan.
“Banyak ibu yang mengatakan kepadanya bahwa dia harus berhenti, tapi tidak ada yang bisa membantu. Jadi pergi ke pengadilan adalah satu-satunya pilihan yang saya miliki untuk melindungi anak saya,” paparnya
Diperkirakan Meijer telah menjadi ayah antara 500 dan 600 anak, namun jumlahnya bisa mencapai 800 anak.
Pada awal tahun 2023, Meijer terlarang menyumbang ke klinik mana pun. Jika pelaku melanggar perintah tersebut, ia mendapat denda 100.000 euro (Rp1,8 miliar) setiap kali melakukan donasi.
Dia juga diminta menulis surat ke klinik untuk meminta mereka memusnahkan sampel air mani yang masih mereka simpan, lapor Reuters.
Namun pelaku membela diri. “Saya telah mengikuti pedoman dari semua bank kesuburan dan sperma komersial besar,” katanya melalui email.
“Mereka juga tidak pernah memberikan informasi tentang jumlah anak yang dikandung dengan sperma donor. Mereka juga mengirimkan air mani ke seluruh dunia ke berbagai negara hingga jumlah maksimal tercapai,” paparnya
Di Mana Meijer Sekarang?
Pada video YouTube terakhirnya, Meijer berada di pantai. Ia telah membuat video di berbagai negara selama beberapa bulan terakhir, setelah meninggalkan Belanda, termasuk Italia dan Tanzania.
Meijer mengatakan dia belum menjadi ayah dari 1.000 anak dan dia hanyalah seorang donor sperma. Pada bulan Mei, dia memposting video yang mengatakan dia memiliki pesan untuk anak-anaknya.
Dalam klip tersebut, dia mengatakan terpaksa memutuskan kontak dengan beberapa keluarga yang dia beri sumbangan, menyusul kasus pengadilan.
“Saya tidak pernah memungut biaya, saya tidak pernah bermaksud melakukan hubungan seks. Saya bertemu dengan 75% anak-anak dan keluarga secara teratur dan melakukan segalanya untuk anak-anak donor saya,” tuturnya.
“Sehingga mereka merasa tercintai, teringinkan dalam hidup saya dan bahwa mereka adalah manusia dan jiwa yang unik,” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"