KONTEKS.CO.ID – Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mendesak pemerintah untuk segera menghentikan perang di Jalur Gaza.
Selain itu, dia juga menekankan agar pemerintah menegosiasikan kesepakatan dengan faksi-faksi Palestina untuk menjamin kembalinya sandera.
Lapid menyampaikan desakannya dalam wawancaranya dengan Radio Tentara Israel, pada Minggu, 7 Juli 2024.
“Kita harus menghentikan perang, mencapai kesepakatan, dan membawa pulang para sandera,” katanya.
Dia menambahkan, Israel selalu menentang perang yang berkepanjangan. Selain itu, tentara yang bergantung pada pasukan cadangan, tidak dipersiaplan untuk peperangan semacam ini.
Selain Lapid, warga Israel juga mendesak pemerintah Benjamin Netanyahu menghentikan perang.
Selama berminggu-minggu, puluhan ribu warga Israel telah melakukan protes di Tel Aviv dan kota-kota lainnya untuk menyerukan tuntutan tersebut.
Tak hanya itu, mereka juga menyerukan kesepakatan pertukaran sandera hingga pemilihan umum dini.
Upaya Negosiasi dan Mediasi
Pada Sabtu, 6 Juli 2024, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, dengan mengutip sumber anonim, delegasi perundingan akan berangkat pada hari Senin, 8 Juli 2024 untuk melanjutkan diskusi mengenai kesepakatan tersebut.
Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas kabarnya telah berlanjut untuk mencapai kesepakatan mengenai pertukaran sandera Israel dan Palestina serta gencatan senjata di Gaza.
Selama berbulan-bulan, upaya mediasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir. Mereka ingin membantu mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.
Baik itu terkait pertukaran sandera dan gencatan senjata hingga memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Namun, upaya tersebut terhenti karena penolakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"