KONTEKS.CO.ID – Presiden Liberia Joseph Boakai mengumumkan pemotongan gajinya sebesar 40% sebagai bentuk solidaritas kepada warga miskin.
Gaji tahunan Boakai yang semula sebesar USD13.400 (Rp215 juta) akan terpangkas menjadi USD8.000 (Rp128 juta).
Mengutip Afrika News, langkah ini ia lakukan sebagai respons terhadap meningkatnya pengawasan publik terhadap gaji pemerintah. Dan ketidakpuasan rakyat terhadap kenaikan biaya hidup di Liberia.
Kantor Presiden berharap keputusan tersebut akan memberikan gambaran kepada warga bahwa pemerintahan bertanggung jawab. “Menunjukkan solidaritas kepada rakyat Liberia,” ujar kantor Presiden, Jumat 12 Juli 2024.
Reaksi Publik Presiden Liberia Joseph Boakai Potong Gaji
BBC melaporkan banyak pihak memuji langkah Boakai, meskipun ada juga yang mengkritik. Mengingat ia masih menerima tunjangan harian dan perlindungan kesehatan yang hampir mencapai USD3 juta (Rp48 miliar) selama 2024 ini.
Anderson D Miamen, pengamat dari organisasi nirlaba Pusat Transparansi dan Akuntabilitas di Liberia, berharap masyarakat bisa melihat jelas bagaimana potongan tersebut akan tersalurkan dan tergunakan. Sehingga memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
“Kami berharap manfaat lain yang diterima Boakai akan ditinjau ulang dalam anggaran tahun anggaran berikutnya,” tambah W Lawrence Yealue II, pengamat lain yang organisasinya juga mengkampanyekan transparansi pemerintah.
Komitmen Boakai
Di kesempatan yang sama, Boakai juga berjanji untuk memberdayakan Badan Kepegawaian Liberia guna memastikan kompensasi yang adil bagi pegawai negeri sipil (PNS).
Pekan lalu, sekelompok anggota parlemen mengeluh mereka belum menerima mobil dinas yang terperlukan untuk menjalankan tugas. Sehingga memprotes dengan datang ke parlemen menggunakan tuk-tuk, transportasi umum warga Liberia kebanyakan.
Boakai mulai menjabat pada bulan Januari lalu, setelah mengalahkan mantan Presiden George Weah.
Weah kala menjabat juga memotong gaji presidennya setahun sebesar 25%.
Pemerintahan Weah diganggu oleh tuduhan korupsi dan belanja besar-besaran, yang memicu protes massal seiring dengan meningkatnya biaya hidup masyarakat biasa.
Upaya Pemberantasan Korupsi
Boakai berjanji untuk memberantas korupsi dan salah urus keuangan. Selain mengumumkan asetnya, Boakai juga memerintahkan dan memperkuat Komisi Audit Umum dan Komisi Anti-Korupsi Liberia.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"