KONTEKS.CO.ID – Argentina menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris. Selain itu, pemerintah juga memberlakukan pembekuan aset keuangan kelompok Palestina tersebut.
Kantor Presiden Javier Milei pada Jumat, 12 Juli 2024 menyebutkan, penetapan keputusan ini tejadi setelah serangan lintas batas oleh kelompok militan Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
“Keputusan ini menegaskan komitmen tak tergoyahkan Argentina untuk mengakui teroris apa adanya,” kata kantor Milei dalam sebuah pernyataan.
Langkah ini dipandang sebagai simbol dukungan kuat Presiden Javier Milei kepada Amerika Serikat dan Israel.
Pernyataan tersebut juga menyoroti hubungan dekat Hamas dengan Iran. Argentina menganggap keduanya bertanggung jawab atas dua serangan militan mematikan terhadap situs-situs Yahudi di negara tersebut.
Serangan pertama terjadi pada tahun 1992 terhadap Kedutaan Besar Israel di Buenos Aires. Sebanyak 20 orang tewas dalam serangan itu.
Serangan kedua, yang terjadi pada tahun 1994. Pusat komunitas Yahudi di Buenos Aires dibom. Sebanyak 85 orang tewas dan ratusan lainnya luka dalam serangan ini.
Pengambilan langkah ini terjadi hanya beberapa hari sebelum peringatan 30 tahun pemboman pusat komunitas Yahudi tersebut.
Pengadilan Argentina telah menuduh anggota kelompok militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran sebagai pelaku kedua serangan tersebut.
AS, Uni Eropa, dan beberapa negara lain telah lama memasukkan Hamas dalam daftar organisasi teroris. Hamas menguasai Jalur Gaza sebelum berperang dengan Israel.
Sebagai informasi, Argentina merupakan rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Amerika Latin.
Pemerintahan Peronis berhaluan kiri sebelumnya di Argentina, telah mempertahankan hubungan persahabatan dengan Israel. Namun mereka juga menyuarakan dukungan untuk negara Palestina.
Sejak menjabat pada bulan Desember, Milei telah menegaskan dukungannya yang vokal kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
“Argentina harus sekali lagi menyelaraskan diri dengan peradaban Barat,” ujar kantor Milei.
Dalam kunjungan kenegaraan pertamanya sebagai presiden awal tahun ini, Milei terbang ke Yerusalem untuk menunjukkan dukungannya kepada pemerintah Israel.
Dia bahkan juga berjanji untuk memindahkan kedutaan negaranya ke ibu kota yang diperebutkan tersebut. Langkah ini mendapat pujian dari Netanyahu dan memicu kemarahan dari Hamas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"