KONTEKS.CO.ID – Tim penyelamat di Nepal terus menjelajahi sungai pegunungan dan daerah sekitarnya. Mereka berupaya mencari dua bus sarat penumpang yang tersapu tanah longsor Jumat, 12 Juli 2024 lalu.
Pencarian dilakukan di Sungai Trishuli, yang meluap akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir.
Polisi mengaku belum menemukan jejak bus atau orang yang berada di dalamnya.
“Kami belum menemukan jejak bus atau penumpangnya di Sungai Trishuli yang meluap,” kata seorang petugas kepolisian setempat, Sabtu, 13 Juli 2024.
Kondisi cuaca membaik pada Sabtu sehingga memungkinkan tim untuk memperluas area pencarian.
Alat-alat berat telah membersihkan sebagian besar tanah longsor dari jalan raya. Ini memudahkan lebih banyak pencari untuk mencapai daerah tersebut.
Tim penyelamat, yang terdiri atas tentara dan polisi, menggunakan perahu karet, alat selam, dan peralatan sensor.
Mereka terus mencoba menemukan bus-bus yang terdorong keluar dari jalan raya ke sungai akibat tanah longsor.
Tiga orang berhasil dievakuasi dari salah satu bus dan segera dirawat di rumah sakit terdekat. Namun, nasib penumpang lainnya masih belum jelas.
“Kemungkinan besar bus-bus tersebut tenggelam dan tersapu ke hilir di Trishuli,” ujar seorang anggota tim penyelamat.
Sungai-sungai di Nepal umumnya berarus deras, terutama setelah hujan lebat yang membuat air sungai meluap dan keruh.
Insiden ini terjadi di jalan raya utama yang menghubungkan ibu kota Nepal, Kathmandu, ke bagian selatan negara itu.
Bus-bus tersebut tersapu pada Jumat pagi di dekat Simaltal, sekitar 120 kilometer (75 mil) sebelah barat Kathmandu.
Selain itu, bus ketiga juga tertimpa tanah longsor pada Jumat pagi di jalan raya yang sama. Pengemudi bus tersebut tewas, namun belum jelas apakah ada korban lainnya.
Musim Hujan di Nepal
Musim hujan di Nepal, yang berlangsung dari bulan Juni hingga September, sering kali memicu tanah longsor di negara pegunungan Himalaya tersebut.
Pemerintah telah memberlakukan larangan perjalanan bus penumpang pada malam hari di daerah yang terdapat peringatan cuaca.
“Kami telah memberlakukan larangan bus penumpang bepergian pada malam hari di daerah yang terdapat peringatan cuaca,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan.
Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa mendatang.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"