KONTEKS.CO.ID – Pelakor atau perebut laki orang ancam bunuh istri dan anak selingkuhannya di Queens, Amerika Serikat. Pelaku adalah wanita imigran asal China yang tinggal di Queens.
Ia mencoba menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi istri dan putri selingkuhannya.
“Pelaku melalui situs penipuan –kemudian menawarkan layanan seksual kepada salah satu tetangga calon korban untuk menyelesaikan pekerjaannya,” kata jaksa penuntut Breon Peace, mengutip New York Post, Senin 15 Juli 2024.
Yue Zhou, 42, diduga membayar Rp81 juta ke situs palsu yang ia pikir akan mengirim senjata sewaan untuk menghabisi keluarga kekasihnya di tahun 2019.
Pelakor tersebut terjadwalkan akan menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Federal Brooklyn pada hari ini, Senin waktu setempat.
Zhou menghadapi hukuman lebih dari 12 tahun penjara jika terbukti bersalah. Ia juga bisa terdeportasi, kata Jaksa lagi.
Kisah rencana pembunuhan ini terjadi antara tanggal 25 Maret dan 4 April 2019. Zhou saat itu menggunakan nama samaran “Bigtree” untuk memerintahkan pembunuhan di situs penipuan itu.
Awal Cerita Pelakor Ancam Keluarga Selingkuhannya
Ia kemudian mengontrak layanan pertukaran Ukraina untuk pembayaran Bitcoin, demikian tuduhan jaksa.
“Pelaku memberikan banyak rincian tentang korban, termasuk alamat rumahnya, jadwal kerjanya dan waktu terbaik untuk menemukannya,” kata Peace.
“Pada saat itu, terdakwa berselingkuh dengan pasangan (korban), dan terlibat secara emosional dalam hubungan tersebut, mengungkapkan keinginan untuk menikah dan memiliki anak bersamanya,” tuturnya.
Zhou juga ingin putri dari pacarnya dipotong-potong. Tak hanya itu, dia sendiri juga mengancam wanita itu, dengan menulis pesan teks pada Desember 2019. Yakni, akan memotong tubuhnya menjadi ratusan bagian.
“Saya tahu di mana Anda tinggal,” tulisnya, menurut FBI. “Aku memperhatikanmu sepanjang waktu.”
Namun, Zhou –yang menurut FBI telah bekerja selama bertahun-tahun di spa terlarang di seluruh Amerika Serikat – tidak tahu bahwa situs tersebut adalah penipuan.
Ketika dia sadar, dia mulai mengirimkan “ancaman yang mengganggu” berupa kekerasan fisik dan seksual terhadap administrator situs dan keluarganya.
Tapi dia juga belum selesai dengan keluarga kekasihnya. Pada bulan Februari 2021, Zhou mengirim SMS ke tetangga putri kekasihnya dan meminta agar mereka membunuhnya, klaim jaksa.
“Zhou menawarkan tetangganya Rp162 juta dan layanan seksual sebagai imbalan atas pembunuhan (putri istri pacarnya) dan membuang jenazahnya ke danau,” katanya lagi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"