KONTEKS.CO.ID – Pelabuhan Hodeidah Yaman menjadi target serangan balasan Israel pascadrone Samad-3 menembus pertahanan udara Israel dan menghantam apartemen.
Militer Israel mengatakan, mereka telah melakukan serangan terhadap Kota Pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok Houthi.
Serangan udara pada hari Sabtu dilakukan sehari setelah Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan satu orang di Tel Aviv dan melukai 10 lainnya.
Al Masirah TV yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan serangan Israel menargetkan fasilitas penyimpanan minyak dan pembangkit listrik di Hodeidah. Serangan itu memicu kebakaran.
Outlet berita tersebut mengutip pejabat kesehatan yang mengatakan serangan udara tersebut mengakibatkan korban jiwa. Termasuk kematian, tanpa menyebutkan jumlahnya.
Kementerian Kesehatan, yang beroperasi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, mengatakan lebih dari 80 orang menderita luka bakar akibat serangan Israel.
Namun militer Israel mengatakan mereka menyerang “sasaran militer” di Yaman.
Serangan udara Israel adalah serangan langsung pertama yang dilakukan Israel terhadap Houthi sejak dimulainya perang di Gaza. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan di Timur Tengah.
Israel Bom Pelabuhan Hodeidah Yaman, Ini Respons Pemimpin Houthi
Dewan Politik Tertinggi Houthi berjanji akan menanggapi serangan hari Sabtu itu. “Agresi ini tidak akan terjadi tanpa respons yang efektif terhadap musuh,” katanya dalam sebuah pernyataan, mengutip Al Jazeera.
Juru Bicara Houthi, Mohammed Abdelsalam, mengatakan agresi brutal Israel terhadap Yaman memiliki tujuan. “Yakni, menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza, yang merupakan mimpi yang tidak akan menjadi kenyataan,” katanya.
Jenderal Yahya Saree, Juru Bicara militer Houthi, menambahkan, kelompok itu tidak akan ragu lagi menyerang “target vital” di Israel.
Hamas dengan cepat mengutuk serangan Israel. “Negara pendudukan tidak teragukan lagi akan terbakar oleh api yang berkobar di Hodeidah hari ini. Dan meningkatnya kejahatan Zionis akan mengubah keadaan secara keseluruhan,” kata Izzat al-Rishq, anggota biro politik kelompok Palestina, dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah juga menyuarakan dukungan untuk Houthi dan rakyat Yaman setelah serangan itu.
“Kami berpendapat bahwa langkah bodoh musuh Zionis ini adalah tanda fase baru yang berbahaya dalam konfrontasi di tingkat seluruh kawasan,” kata kelompok Lebanon itu.
Peringatan Israel untuk Negara Timur Tengah
Namun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memuji serangan itu sebagai peringatan bagi musuh-musuh Israel.
“Api yang saat ini berkobar di Hodeidah terlihat di seluruh Timur Tengah dan dampaknya jelas,” kata Gallant. “Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Pertama kali mereka melukai warga negara Israel, kami menyerang mereka. Dan kami akan melakukan ini di mana pun jika kami perlukan.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pelabuhan yang terhantam jet tempur tergunakan sebagai pintu masuk bagi Houthi untuk menerima senjata Iran.
Netanyahu menambahkan bahwa serangan tersebut, yang berjarak sekitar 1.800 km (1.120 mil) dari perbatasan Israel, merupakan pengingat bagi musuh-musuhnya bahwa tidak ada tempat yang tidak dapat terjangkau oleh Israel. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"