KONTEKS.CO.ID – Militer Taiwan memulai latihan perang tahunan terbesar pada Senin, 22 Juli 2024. Para tentara menampilkan latihan tembakan langsung dan serangan udara.
Latihan ini disebut dengan Han Kuang ke-40 dan latihan serangan udara Wanan ke-47. Mereka berlatih seolah tengah menghadapi pertempuran nyata.
Tak hanya itu, latihan ini juga menguji kemampuan Taiwan dalam melindungi jalur pasokan penting jika terjadi upaya blokade oleh China.
Menurut laporan dari Taipei Times, latihan Han Kuang berlangsung selama 24 jam penuh di seluruh wilayah Taiwan hingga Jumat, 26 juli 2024.
Latihan ini dirancang untuk menguji koordinasi antara militer dan sipil dalam misi pasokan masa perang di pelabuhan-pelabuhan utama Taiwan selama lima hari ke depan.
Tujuannya untuk memastikan hubungan dengan dunia luar tetap terbuka dan terjaga jika terjadi blokade.
Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan mengumumkan, mereka berencana meluncurkan ‘pembawa berita’ menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang mampu berbicara dalam 18 bahasa berbeda.
“Penggunaan teknologi AI ini akan meningkatkan komunikasi dengan komunitas internasional dengan berbagi informasi tentang situasi pertahanan nasional Taiwan,” ujar pernyataan tersebut.
Selain itu, jet tempur angkatan udara yang berada di Taiwan barat akan dikirim ke Pangkalan Udara Hualien di timur. Ini menjadi bagian dari simulasi invasi.
Latihan ini mencakup berbagai aspek pertahanan. Mulai dari operasi udara hingga simulasi perang elektronik, untuk memastikan kesiapan penuh dalam menghadapi ancaman eksternal.
Wanan ke-47 atau latihan serangan udara yang terselenggara bersamaan dengan latihan Han Kuang, juga merupakan bagian penting dari upaya Taiwan untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Latihan ini melibatkan simulasi serangan udara dan pengujian sistem pertahanan anti-serangan udara. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi serangan potensial dari China.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"