KONTEKS.CO.ID – Jumlah korban tewas akibat tanah longsor yang melanda Distrik Gofa di Ethiopia selatan terus meningkat menjadi 229 orang.
Perwakilan Negara Bagian Wilayah Selatan, Alemayehu Bawdi menyatakan, jumlah tersebut terdiri atas 148 laki-laki dan 81 perempuan.
“Upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Selasa 23 Juli 2024.
Sebelumnya, tanah longsor melanda distrik tersebut pada Senin, 22 Juli 2024.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah mengingat lokasi bencana yang sangat sulit diakses. Wilayah tersebut merupakan bentang alam yang curam dan terpencil.
Pejabat setempat menyebutkan, upaya penyelamatan harus dilakukan dengan penggalian tangan. Ini karena peralatan berat sulit dibawa masuk ke lokasi bencana.
Pejabat lokal lainnya, Misikir Mitiku mengungkapkan kepada Fana Broadcasting Corporate milik negara, beberapa anggota tim penyelamat juga menjadi korban. Beberapa di antaranya hilang selama upaya pencarian dan penyelamatan.
Gubernur Gofa, Dagmawi Ayele, menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana serupa di masa mendatang.
“Bencana terjadi sebelum tengah hari waktu setempat, ketika orang-orang berkumpul untuk melihat dampak dari hujan lebat pada Minggu, 21 Juli 2024 malam. Tanah longsor mengubur massa di bawah reruntuhan,” jelas seorang pejabat dari Direktorat Komunikasi Zonal.
Presiden Uni Afrika Moussa Faki Mahamat menyatakan solidaritasnya dengan rakyat dan pemerintah Ethiopia melalui media sosial X.
“Hati dan doa kami bersama keluarga anggota masyarakat yang secara tragis kehilangan nyawa mereka akibat tanah longsor yang menghancurkan menyusul hujan lebat di distrik Gofa, Ethiopia selatan,” tulisnya.
Presiden Djibouti, Ismail Omar Guelleh, juga mengungkapkan kesedihan mendalam atas bencana tanah longsor tersebut.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus selama masa sulit ini. Kami memberikan dukungan kami dan siap membantu dengan cara apa pun yang memungkinkan,” katanya.
Tanah longsor di Ethiopia selatan sering terjadi selama musim hujan yang berlangsung dari bulan Juni hingga Agustus.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"