KONTEKS.CO.ID – Jaringan kereta cepat Prancis disabotase menjelang pembukaan Olimpiade Paris 2024, Jumat 26 Juli 2024, waktu setempat.
“(Teror) jaringan kereta cepat Prancis disabotase besar-besaran dan serius,” kata pejabat Prancis, melansir CBS, Jumat 24 Juli 2024.
Ya, sistem kereta cepat di sana mendapat sejumlah aksi vandalisme kriminal yang mengganggu perjalanan publik di negara itu saat ribuan orang berbondong-bondong ke Paris.
Ribuan orang bergerak ke Ibu Kota Prancis untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas 2024 yang akan berlangsung besok, waktu WIB. Tidak ada korban luka yang terlaporkan akibat sabotase itu.
Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal, mengatakan, di media sosial, aksi sabotase pelaku lakukan dengan cara yang terpersiapkan dan terkoordinasi di seluruh jaringan kereta api.
“Dampaknya pada jaringan kereta api sangat besar dan serius,” kata Attal. “Badan intelijen dan penegak hukum kami kerahkan untuk menemukan dan menghukum para pelaku aksi kriminal ini.”
Menteri Transportasi Prancis, Patrice Vergriete, mengatakan, serangan terjadi di tiga lokasi pada Kamis dini hari. Serangan itu menyasar gugusan kabel yang terhubung ke rel kereta api yang pelaku siram dengan bahan bakar. Lalu kabel itu mereka bakar.
“Akibat tindakan jahat yang terkoordinasi di Prancis, yang memengaruhi beberapa jalur kereta api berkecepatan tinggi, sejumlah kereta api teralihkan atau bahkan batal,” kata perusahaan kereta api nasional Prancis, SNFC.
Panitia Penyelenggara Olimpiade Musim Panas Paris, mengatakan, mereka sedang “menilai situasi” yang ada.
Tetapi Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, menilai, serangan itu tidak akan berdampak pada upacara pembukaan. Sebab tidak berdampak pada jaringan transportasi di ibu kota.
Jaksa Gelar Penyelidikan Kereta Cepat Prancis Disabotase
Jaksa Penuntut Prancis menegaskan, mereka telah membuka penyelidikan kriminal. Polisi mengatakan kepada CBS bahwa unit antiterorisme negara itu tidak menjalankan penyelidikan.
Serangan itu serupa dengan sabotase yang melanda jaringan kereta api pada Januari 2023. Saat itu sabotase terlakukan oleh kelompok sayap kiri.
Patrice Vergriete menambahkan, alat pembakar telah petugas temukan. “Semuanya menunjukkan ini adalah kebakaran kriminal,” katanya.
Kepala Eksekutif SNFC, Jean-Pierre Farandou, mengutarakan, kebakaran menargetkan persimpangan rel kereta api sehingga menggandakan dampaknya terhadap perjalanan kereta.
“Itu adalah serangan yang terencana, terperhitungkan, dan terkoordinasi. Jadi ada indikasi yang menunjukkan keinginan untuk secara serius melukai orang-orang Prancis,” cetusnya.
Serangan itu terjadi saat banyak orang di Prancis bersiap untuk pergi berlibur musim panas. Akibat sabotase, kerumunan penumpang terjadi di beberapa stasiun utama.
“Saya memikirkan semua orang Prancis, semua keluarga, yang bersiap untuk pergi berlibur,” kata Attal. “Saya ikut marah dan salut atas kesabaran, pengertian, dan kesadaran sipil mereka.” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"