KONTEKS.CO.ID – Perang Iran vs Israel mendapat respons AS. Pentagon mengirim satu kelompok penyerang kapal induk, satu skuadron tempur, dan kapal perang tambahan ke Timur Tengah.
Pengiriman itu berlangsung saat perang Iran vs Israel sudah di depan pintu. Zionis pun bersiap menghadapi pembalasan Iran atas pembunuhan seorang pemimpin senior Hamas di Teheran awal minggu ini.
Ini mungkin pergerakan pasukan AS terbesar ke kawasan itu sejak awal perang Gaza. Yakni ketika Pentagon mengirim dua kelompok penyerang kapal induk ke Timur Tengah. Ini sebagai peringatan publik kepada kelompok militan regional untuk tidak memperluas pertempuran.
“Kami telah mendengar Pemimpin Tertinggi dengan lantang dan jelas bahwa dia bermaksud membalas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran. Dan bahwa mereka ingin melakukan serangan lain terhadap Israel,” John Kirby, Koordinator Komunikasi Strategis untuk Dewan Keamanan Nasional, kepada CNN, Sabtu 3 Agustus 2024.
“Kita tidak bisa berasumsi bahwa kita juga berpotensi menjadi korban serangan semacam itu. Jadi kita harus memastikan bahwa kita memiliki sumber daya dan kemampuan yang tepat di kawasan itu,” sambungnya.
Pada hari Jumat, Menteri Pertahanan Lloyd Austin memerintahkan kelompok penyerang USS Abraham Lincoln untuk menggantikan kelompok penyerang USS Theodore Roosevelt, yang saat ini beroperasi di Teluk Oman, menurut pernyataan dari Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh.
Perang Iran vs Israel: Kapal Penjelajah AS Berkemampuan Rudal ke Laut Timur Tengah
Selain itu, kapal perusak dan kapal penjelajah yang mampu melakukan pertahanan rudal balistik juga akan dikirim ke Timur Tengah dan Laut Mediterania. Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kapal perang mana yang telah dikirim, tetapi dua kapal perusak AS di Laut Mediterania timur ikut serta dalam mencegat rentetan serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada bulan April.
Austin juga memerintahkan pengerahan satu skuadron tempur ke wilayah tersebut, kata Singh.
AS telah memiliki kapal serbu amfibi USS Wasp di wilayah tersebut, yang beroperasi dengan Unit Ekspedisi Marinir ke-24, yang mampu melakukan evakuasi warga AS di Lebanon jika diperintahkan.
“Pertahanan global Amerika Serikat bersifat dinamis dan Departemen Pertahanan mempertahankan kemampuan untuk melakukan pengerahan dalam waktu singkat untuk menghadapi ancaman keamanan nasional yang terus berkembang,” kata Singh dalam pernyataan tersebut.
Iran telah bersumpah untuk menyerang Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Israel belum mengomentari pembunuhan tersebut.
Para pejabat AS mengatakan serangan Iran yang terantisipasi dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang. Dan AS mengamati dengan saksama kawasan tersebut untuk setiap indikasi tentang bagaimana hal itu akan terjadi.
Para pejabat mengatakan serangan itu mungkin mirip dengan rentetan rudal balistik dan pesawat nirawak. Rentetan ini pernah Iran luncurkan terhadap Israel pada bulan April. Tetapi bisa juga lebih besar dan lebih kompleks, terkoordinasi dengan proksi Iran di kawasan tersebut.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengisyaratkan bahwa serangan terkoordinasi terhadap Israel dapat mereka lakukan. Ini setelah Israel membunuh salah satu komandan utama kelompok yang Iran dukung di Beirut kurang dari 24 jam sebelum pembunuhan Haniyeh.
“Karena mereka telah memulai pertengkaran dengan semua orang, mereka tidak tahu dari mana tanggapan akan datang … tanggapan akan datang secara terpisah atau terkoordinasi,” katanya dalam pidatonya pada hari Kamis. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"