KONTEKS.CO.ID – CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, memprediksi bakal pecah perang saudara di Inggris menyusul kerusuhan sosial di Negara Monarki tersebut.
“Inggris berisiko terjerumus ke dalam perang saudara,” kata Elon Musk mengomentari protes antiimigran yang sedang berlangsung di negara itu yang berubah menjadi kekerasan.
Beberapa kota di Inggris, termasuk Liverpool, Nottingham, Leeds, Belfast, Stoke-on-Trent, Blackpool, dan Hull, terlanda kekacauan setelah serangan pisau di Southport, Inggris.
Seperti Konteks beritakan sebelumnya, serangan pisau menewaskan tiga anak dan melukai beberapa lainnya. Serangan itu dilakukan oleh Axel Rudakubana, seorang remaja berusia 17 tahun yang lahir di Inggris dari orang tua Rwanda.
Sementara itu, ada rumor yang beredar di internet pelakunya adalah migran Suriah yang pergi ke Inggris dengan perahu.
Tragedi itu telah memicu banyak protes, dengan video yang memperlihatkan para demonstran meneriakkan slogan-slogan antiimigran dan anti-Islam, membakar, dan menyalakan kembang api saat mobil mereka bakar dan merusak bangunan. Meskipun protes itu tidak semuanya tersertai kekerasan.
Beberapa aktivis bentrok dengan polisi, yang mengakibatkan puluhan penangkapan dan cedera pada petugas.
Musk mengomentari video di X atau Twitter yang menunjukkan kerusuhan akibat migrasi massal ke Inggris dan kebijakan perbatasan terbuka. “Perang saudara tidak dapat terhindari,” katanya mengutip kantor berita Rusia, RT, Senin 5 Agustus 2024.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, memperingatkan mereka yang terlibat dalam kekacauan kriminal dan kekerasan di jalan-jalan harus membayar harganya. “Mereka harus menghadapi hukuman seberat-beratnya,” ujarnya.
PM Inggris, Keir Starmer, yang menjabat kurang dari sebulan lalu, mengatakan, pemerintah mendukung polisi mengambil semua tindakan yang terperlukan. Ini guna menjaga jalan-jalan tetap aman. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"