KONTEKS.CO.ID – Venezuela menangkap enam orang asing, termasuk anggota pasukan khusus Navy SEAL AS, atas dugaan rencana pembunuhan presiden terpilih, Nicolas Maduro.
Otorits setempat menuduh mereka berencana “mengacaukan” negara yang telah terlanda krisis sejak sengketa pemilihan umum awal tahun ini.
Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello mengklaim, dugaan rencana tersebut terpimpin langsung oleh CIA. AS berencana membunuh Maduro.
Namun Departemen Luar Negeri AS menolak klaim tersebut sebagai “salah kategoris.”
Tuduhan tersebut muncul ketika oposisi Venezuela, sejumlah pemimpin Amerika Latin, dan Amerika Serikat menolak untuk mengakui kemenangan Maduro dalam pemilihan umum yang tersengketakan. Penolakan itu terikuti oleh protes mematikan yang menyebabkan ribuan orang ditangkap.
Dalam konferensi pers pada hari Sabtu, Cabello mengidentifikasi Navy SEAL yang diduga sebagai William Joseph Castañeda Gómez.
Ia mengklaim bahwa William Joseph Castañeda Gómez adalah pemimpin operasi tersebut. Cabello juga menyebutkan ada dua warga negara AS lainnya yang mereka tahan, yaitu David Estrella dan Aaron Barrett Logan.
Selain warga Amerika, dua warga negara Spanyol –José María Basoa Valdovinos dan Andrés Martínez Adasme– dan seorang warga negara Ceko, Jan Darmovzal, ikut tertangkap. Pihak berwenang Venezuela juga telah menyita 400 senapan AS yang terkait dengan dugaan rencana tersebut, klaimnya.
“CIA berada di garis depan operasi ini,” kata Cabello dalam konferensi pers, melansir CNN, Minggu 15 September 2024.
Operasi CIA Libatkan Navy SEAL dan Spanyol
Ia juga mengklaim bahwa Pusat Intelijen Nasional Spanyol ikut terlibat. “Itu sama sekali tidak mengejutkan kami,” katanya.
Pihaknya menuduh bahwa operasi tersebut memiliki tujuan yang sangat jelas untuk membunuh Presiden Nicolás Maduro. Di samping, politisi Venezuela tingkat tinggi lainnya termasuk ia sendiri dan wakil presiden.
Departemen Luar Negeri AS membantah klaim tersebut. Seorang juru bicara mengonfirmasi pada hari Sabtu bahwa seorang anggota militer AS telah tertangkap di Venezuela.
Mereka mengetahui laporan yang belum terkonfirmasi tentang dua warga negara AS lain yang ikut Venezuela tahan.
“Setiap klaim keterlibatan AS dalam rencana untuk menggulingkan Maduro secara kategoris salah,” tambah juru bicara tersebut. “Amerika Serikat terus mendukung solusi demokratis untuk krisis politik di Venezuela.” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"