KONTEKS.CO.ID – Iran serang Israel dengan hampir 200 rudal balistik yang berhasil menundukkan sistem pertahanan udara Iron Dome pada Selasa 1 Oktober 2024 malam.
“Angkatan Udara Israel, bersama AS dan Yordania, mengklaim berhasil mencegat sebagian besar proyektil dari rudal balistik Iran serang Israel,” tulis Times of Israel, Rabu 2 Oktober 2024.
Pihak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim tak ada korban jiwa di pihak Tel Aviv. Korban justru datang dari warga Palestina.
Satu warga Palestina terlaporkan tewas dan 2 warga Israel hanya menderita luka. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyatakan tidak ada bahaya bagi ‘kemampuan’ Angkatan Udaranya meskipun sejumlah rudal menargetkan pangkalan militer.
Iran menembakkan salvo besar rudal balistik ke Israel pada Selasa malam. Akibatnya, hampir 10 juta orang berjejalan memenuhi tempat perlindungan bom saat proyektil dan pencegat meledak di langit di atas.
Segera setelah serangan itu, yang sebagian besar tidak berhasil, Netanyahu memperingatkan Teheran bahwa mereka telah membuat “kesalahan besar” dan “akan membayarnya”.
Sekitar 181 rudal Iran luncurkan dalam serangan itu, menurut pejabat Israel. IDF mengatakan mereka mencegat sejumlah besar dari rudal tersebut.
Jumlah Korban Rudal Balistik Iran Serang Israel
Laporan menyebutkan, seorang warga Palestina di Tepi Barat tewas dan dua warga Israel terluka oleh pecahan peluru dan puing-puing yang jatuh. Puing ini telah menyebabkan kerusakan dan memulai kebakaran di daerah tersebut.
Ledakan dapat terdengar di sebagian besar wilayah Israel, dari Yerusalem dan Lembah Yordan. Reporter di televisi pemerintah berbaring di tanah selama siaran langsung.
Satu roket menghantam sebuah sekolah di Gadera, di Israel tengah, dan foto serta video dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan parah pada gedung sekolah, meskipun tidak ada yang terluka.
Mayjen Rafi Milo, Kepala Komando Front Dalam Negeri, mengunjungi lokasi jatuhnya roket bersama dengan petugas tanggap darurat.
IDF mengatakan ada dampak “terisolasi” di Israel tengah dan beberapa dampak lainnya di Israel selatan. Mereka menekankan tidak ada kerusakan pada “kompetensi” Angkatan Udara Israel dalam serangan itu.
Mereka memastikan pesawat, pertahanan udara, dan kontrol lalu lintas udara IAF beroperasi secara normal.
Dalam rapat kabinet keamanan di bunker aman dekat Yerusalem setelah serangan itu, Netanyahu memperingatkan bahwa Teheran telah membuat “kesalahan besar malam ini”.
Ia bersumpah bahwa Teheran akan membayarnya. “Serangan terhadap Israel telah gagal. Ini berkat sistem pertahanan udara Israel, yang merupakan yang paling canggih di dunia,” klaimnya.
Ia juga berterima kasih kepada AS atas dukungannya. “Rezim di Iran tidak memahami tekad kami untuk membela diri dan tekad kami untuk membalas dendam terhadap musuh-musuh kami,” kata Netanyahu.
“Siapa pun yang menyerang kami. Kami akan menyerangnya,” ancamnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"