KONTEKS.CO.ID – Burger McDonald’s terpapar E Coli membuat puluhan orang keracunan dan 1 (satu) orang di antaranya meninggal dunia.
Wabah E Coli ini terkait dengan produk burger McDonald’s Quarter Pounder. Kejadian ini melibatkan Hamburger Quarter Pounder di 10 negara bagian, terutama Colorado, AS, di mana 26 orang jatuh sakit, kata Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada hari Selasa pekan ini.
:Wabah E Coli, yang terkait dengan salah satu menu McDonald’s yang paling populer, telah membuat 49 orang sakit dan mengirim 10 orang ke rumah sakit,” kata para pejabat setempat, melansir Reuter, Sabtu 26 Oktober 2024.
Jenis bakteri yang terlibat, E. coli O157:H7, dapat menyebabkan penyakit serius dan merupakan sumber wabah tahun 1993. Wabah ini menewaskan empat anak yang memakan hamburger setengah matang di restoran Jack in the Box (JACK.O).
Saham jaringan makanan cepat saji terbesar di dunia itu pun turun 6% dalam perdagangan yang diperpanjang. Seorang pedagang ternak mengatakan wabah itu juga dapat menekan harga sapi AS pada hari Rabu dengan mengancam permintaan daging sapi.
Petunjuk Keracunan Mengarah ke Burger Quarter Pounder
Semua orang yang terwawancarai sebagai bagian dari investigasi wabah telah melaporkan mengonsumsi di McDonald’s sebelum mereka merasakan sakit. Sebagian besar menyebutkan makan burger Quarter Pounder, menurut CDC.
Bahan spesifik yang terkait dengan penyakit itu belum teridentifikasi. “Tetapi para penyelidik berfokus pada bawang goreng segar dan daging sapi segar,” sebut CDC.
Sebagian besar penyakit terlaporkan berada di Colorado dan Nebraska.
“Temuan awal dari investigasi menunjukkan bahwa sebagian penyakit mungkin terkait dengan bawang goreng yang digunakan dalam Quarter Pounder. Ini bersumber dari satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi,” ungkap Kepala Rantai Pasokan McDonald’s Amerika Utara Cesar Piña dalam sebuah pernyataan.
McDonald’s telah secara proaktif menyingkirkan bawang goreng dan daging sapi yang tergunakan untuk hamburger Quarter Pounder dari toko-toko di negara bagian yang terkena dampak sementara investigasi berlanjut, perusahaan memberi tahu CDC.
Pengacara keamanan pangan AS Bill Marler, yang mewakili korban wabah Jack in the Box, mengatakan, lebih banyak kasus penyakit dapat muncul. “Bawang telah terkaitkan dengan wabah E. coli O157:H7 sebelumnya,” ucapnya.
Menurut Marler, pendiri Marler Clark di Seattle, kontaminasi daging sapi lebih jarang terjadi karena langkah-langkah keamanan pangan. “Anda harus memiliki banyak restoran yang memasak daging kurang matang,” katanya.
Upaya Perusahaan Antisipasi Burger McDonald’s Terpapar E Coli
McDonald’s untuk sementara waktu menyingkirkan Quarter Pounder dari restoran-restoran di daerah yang terkena dampak, termasuk Colorado, Kansas, Utah, dan Wyoming.
Dalam sebuah pernyataan, mereka menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan para pemasok untuk mengisi kembali pasokan dalam minggu mendatang.
Gejala E coli meliputi kram perut yang parah, diare, dan muntah. Kebanyakan orang yang menderita infeksi akan mulai merasa sakit tiga hingga empat hari setelah makan atau minum sesuatu yang mengandung bakteri tersebut, kata departemen kesehatan masyarakat Colorado.
Namun, penyakit dapat mulai terjadi mulai dari 1 hingga 10 hari setelah terpapar.
Pada tahun 2015, jaringan restoran burrito Chipotle mengalami penurunan penjualan dan reputasi akibat wabah E Coli di beberapa negara bagian.
Wabah tersebut dikaitkan dengan jenis E Coli lain yang biasanya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah terbandingkan E.coli O157:H7.
Selain Colorado, CDC mengatakan kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang jatuh sakit setelah memakan Quarter Pounder di Nebraska, Utah, dan Wyoming. Kansas, Missouri, Oregon, Iowa, Wisconsin, dan Montana masing-masing mengalami satu penyakit. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"