KONTEKS.CO.OD.ID – Jumlah warga Palestina yang tewas dalam perang selama setahun di Gaza telah melampaui 43.000 orang lebih.
“Lebih dari setengah warga Palestina yang tewas adalah wanita dan anak-anak,” kata Kementerian Kesehatan Palestina, melansir Al Arabiya, Senin 28 Oktober 2024.
Jumlah ini mencakup 96 orang meninggal saat mendapat perawatan di rumah sakit di Gaza selama dua hari terakhir.
Pasukan Israel telah melancarkan operasi yang sedang berlangsung di Gaza utara yang mencakup penggerebekan di sebuah rumah sakit selama akhir pekan.
Militer Israel mengklaim, telah menahan 100 tersangka pejuang Hamas dalam penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya pada hari Jumat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuduh Israel menahan 44 staf rumah sakit. Pejabat medis Palestina mengatakan rumah sakit tersebut, yang merawat sekitar 200 pasien, rusak parah dalam penggerebekan itu.
Israel telah menyerbu beberapa rumah sakit di Gaza selama perang selama setahun. Mereka mengatakan Hamas dan militan lainnya menggunakannya untuk tujuan militer. Pejabat medis Palestina membantah tuduhan tersebut dan menuduh militer secara sembrono membahayakan warga sipil.
Israel Minta Warga Palestina Angkat Kaki dari Gaza
Seorang pejabat militer Israel, yang berbicara dengan syarat anonim sesuai peraturan, mengatakan, ada pertempuran hebat di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan. Meskipun tidak di dalamnya, dan bahwa senjata ditemukan di dalam fasilitas tersebut.
Pejabat itu mengatakan staf medis mereka tahan dan tergeledah karena beberapa pejuang menyamar sebagai petugas medis.
Menurut pejabat itu, militer telah membantu organisasi internasional merelokasi 88 pasien dan staf medis ke rumah sakit lain. Itu berlangsung dalam beberapa pekan menjelang penggerebekan.
Selama penggerebekan, pasukan telah membawa 30.000 liter bahan bakar dan perlengkapan medis dari organisasi internasional untuk membantu menjaga fasilitas itu tetap beroperasi.
Militer Israel telah meminta warga Palestina untuk mengungsi dari Gaza utara, tempat mereka telah melancarkan serangan besar selama lebih dari tiga minggu. Pejabat itu mengatakan operasi di Kota Jabaliya di Gaza utara akan berlangsung “beberapa minggu lagi”.
PBB mengatakan awal bulan ini setidaknya 400.000 orang masih berada di Gaza utara. Kelaparan telamerajalela karena jumlah bantuan kemanusiaan yang mencapai utara telah anjlok selama sebulan terakhir.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 43.020 orang tewas dan 101.110 lainnya terluka sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Kementerian itu tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"