KONTEKS.CO.ID – Iran serang Israel lagi bakal segera menjadi kenyataan pasca-IDF melakukan serangan balasan terhadap Teheran di bulan Oktober kemarin.
Mengantisipasi Iran serang Israel lagi, Pentagon telah memesan pesawat pengebom serang jarak jauh B-52. Plus pesawat tanker pengisian bahan bakar, kapal perusak pertahanan rudal balistik tambahan, dan jet tempur ke Timur Tengah
Iran telah memposisikan dirinya untuk membalas serangan pertama yang diakui publik bulan lalu oleh Israel. Pejabat dan sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Al Arabiya, Senin 5 November 2024.
Pemimpin tertinggi Iran sebelumnya berjanji untuk memberikan “respons yang menghancurkan” terhadap AS dan “rezim Zionis”. Ini membalas serangan terhadap Iran dan apa yang tersebut poros perlawanan, yang terdiri dari beberapa proksi yang Iran dukung di Yaman, Irak, Suriah, dan Libanon.
Israel melakukan serangan udara multi-cabang terhadap target militer di dalam Iran Sabtu lalu setelah serangan 1 Oktober di mana Iran menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel.
AS, seperti yang mereka lakukan pada bulan April saat serangan serupa, membantu Israel menjatuhkan sebagian besar rudal.
Atas desakan Washington dan pemerintahan Biden, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang setuju untuk membatasi respons Israel terhadap instalasi militer Iran. Yakni, bukan terhadap fasilitas nuklir atau minyak. AS yakin hal ini akan membantu membatasi keinginan Iran untuk merespons lagi.
Namun, situasi saat ini diselimuti ketidakpastian. Intelijen AS dan pernyataan publik menunjukkan bahwa Iran siap untuk melakukan serangan. Tetapi masih belum jelas apakah Teheran telah memutuskan kapan akan merespons dengan apa yang akan menjadi serangan langsung ketiganya terhadap Israel dari tanah Iran.
Milisi di Irak yang Teheran persenjatai telah meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap Israel dalam beberapa pekan terakhir. Namun banyak pejabat AS melihar serangan ini dapat Tel Aviv kendalikan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"