KONTEKS.CO.ID – Putri Yuriko dari Kekaisaran Jepang meninggal pada usianya yang ke-101 tahun. Ia adalah istri dari saudara laki-laki Kaisar Hirohito di masa perang.
Anggota tertua keluarga Kekaisaran Jepang ini meninggal dunia pada 15 November 2024 di sebuah rumah sakit di Tokyo.
Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan kabar duka Putri Yuriko meninggal, tetapi tidak menyebutkan penyebabnya.
Lahir pada 1923 sebagai seorang bangsawan, Yuriko menikah pada usia 18 tahun dengan Pangeran Mikasa, adik laki-laki Hirohito dan paman buyut Kaisar Naruhito saat ini. Tepatnya beberapa bulan sebelum Perang Dunia II termulai.
Pernikahan tersebut berlangsung pada tanggal 22 Oktober 1941, kurang dari dua bulan sebelum Jepang mengebom Pearl Harbor.
Ia menceritakan pengalamannya tinggal di tempat penampungan bersama suami dan bayi perempuannya. Ini terjadi setelah tempat tinggal mereka terbakar dalam serangan bom api AS di Tokyo pada bulan-bulan terakhir perang tahun 1945.
Yuriko membesarkan lima anak dan mendukung penelitian Mikasa tentang sejarah Timur Dekat kuno, sambil juga menjalankan tugas resminya dan mengambil bagian dalam kegiatan filantropis. Termasuk promosi kesehatan ibu dan anak. Suaminya meninggal pada tahun 2016, dan dia hidup lebih lama dari ketiga putra mereka.
Putri Yuriko Meninggal Kurangi Jumlah Anggota Keluarga Kekaisaran Jepang
Melansir laman Washington Post, kematiannya mengurangi jumlah anggota keluarga Kekaisaran Jepang menjadi 16 orang. Negara tersebut menghadapi dilema tentang bagaimana mempertahankan keluarga kerajaan, sementara kaum konservatif di partai yang berkuasa bersikeras mempertahankan suksesi yang hanya boleh terikuti oleh laki-laki.
Undang-Undang Rumah Tangga Kekaisaran Tahun 1947, yang sebagian besar mempertahankan nilai-nilai keluarga konservatif sebelum perang, hanya mengizinkan laki-laki untuk naik takhta. UU juga memaksa anggota keluarga kerajaan perempuan yang menikah dengan rakyat biasa untuk kehilangan status kerajaan mereka.
Anggota laki-laki termuda dari keluarga kekaisaran, Pangeran Hisahito — keponakan Kaisar Naruhito — adalah pewaris terakhir, yang menimbulkan masalah bagi sistem yang tidak mengizinkan permaisuri.
Pemerintah sedang memperdebatkan cara menjaga suksesi tetap stabil tanpa bergantung pada perempuan.
Yuriko terkena serangan stroke dan dirawat karena pneumonia pada bulan Maret. Sebelum kesehatannya menurun, ia menikmati olahraga di pagi hari sambil menonton program kebugaran harian di televisi, kata Badan Rumah Tangga Kekaisaran.
Ia juga terus membaca berbagai surat kabar dan majalah serta menikmati menonton berita dan bisbol di televisi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"