KONTEKS.CO.ID – Ketidak hadiran presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 Bali karena terkait potensi menjadi target pembunuhan di acara tersebut. Hal ini berdasarkan laporan analisis keamanan dinas intelijen Rusia.
Laporan ini dilansir dari akun telegram general SVR, yang dipercaya milik agensi. Badan ini merupakan kepanjangan dari Sluzhba Vneshney Razvedki (SVR) atau dikenal Foreign Intelligence Service (SVR) Rusia.
Hingga detik detik terakhir sebelum keputusan dibuat, Putin masih berpendapat pentingnya datang ke KTT G20 Bali, selain mengingat hubungan baik Rusia dengan Indonesia. Pun, Presiden Joko Widodo beberapa kali secara pribadi dan bahkan datang langsung ke Kremlin untuk menyampaikan undangan.
Namun laporan dari SVR membuat penguasa Rusia yang berkuasa lebih dari 2 dekade ini mengubah keputusan.
Baca juga: Ini Penyebab Putin dan Zelensky Tidak Datang ke KTT G20 Bali
Ketidakhadiran Putin secara fisik dalam KTT G20 disampaikan oleh pihak kedubes Rusia di Jakarta dan juga juru bicara Kremlin Dmitry Prskov. Menko Marinves Indonesia Luhut B Panjaitan juga mengonfirmasi ketidakhadiran Putin. Rencananya, Putin akan bergabung melalui tautan video conference.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Zelensky mengancam tidak hadir dalam KTT G20 jika Putin hadir. Namun ia sendiri tidak hadir dan akan bergabung melalui video conference. Zelensky akan berbicara mengenai ancaman krisis pangan terkait perang di negaranya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"