KONTEKS.CO.ID – Mineral misterius berupa sampel tanah bulan tersebut dinamakan “batu Chang’e” yang dibawa ke bumi oleh pesawat luar angkasa Chang’e-5. Demikian dilaporkan Central Television China.
Ini menjadi mineral baru keenam yang ditemukan di bulan dan menjadikan China negara ketiga di dunia yang menemukan mineral baru di permukaan satelit alami Bumi.
Mineral baru yang diberi nama Changesite-(Y), adalah sejenis kristal kolumnar transparan tak berwarna. Itu ditemukan dari analisis partikel basal bulan oleh tim peneliti dari Beijing Research Institute of Uranium Geology (BRIUG), anak perusahaan dari China National Nuclear Corporation.
Nama jenis mineral ini telah resmi disetujui sebagai mineral baru oleh Komisi Mineral Baru, Nomenklatur dan Klasifikasi Asosiasi Mineralogi Internasional.
Li Ziying, pemimpin tim peneliti BRIUG mengatakan penemuan ini sangat penting secara ilmiah untuk mempelajari mineral bulan, evolusi bulan, dan eksplorasi luar angkasa. Pada tahun 2020, misi Chang’e-5 China mengambil sampel dari Bulan dengan berat sekitar 1.731 gram, yang merupakan sampel bulan pertama yang diambil dalam lebih dari 40 tahun.
Li mengatakan para ilmuwan China dapat membuat penemuan baru karena kemajuan teknologi, serta lingkungan yang unik dari situs pengambilan sampel probe Chang’e-5 di wilayah barat laut Oceanus Procellarum, juga dikenal sebagai Samudra Badai, di Bulan. Lokasi ini dipilih karena wilayah tersebut memiliki usia geologi yang relatif muda, dibandingkan dengan wilayah sampling Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Sebagai salah satu dari banyak lembaga penelitian yang mengambil bagian dalam penelitian sampel bulan, BRIUG berfokus pada penelitian elemen fisi dan fusi sampel bulan, menyediakan data dasar untuk penelitian evolusi bulan dan evaluasi sumber daya bulan. Ketika tim peneliti memperoleh 50 miligram sampel bulan pertama pada Juli 2021 untuk melakukan penelitian mineralogi, mereka menemukan beberapa jejak mineral baru. Tetapi mereka gagal mendapatkan data yang ideal untuk menentukan mineral, karena partikel tanah bulan sangat kecil.
Tim kemudian mengajukan sampel bulan kedua, dengan berat sekitar 15 miligram. Dari lebih dari 140.000 partikel kecil, para peneliti akhirnya memilih partikel kristal tunggal murni, yang berukuran 10 kali 7 kali 4 mikron, kurang dari sepersepuluh diameter rata-rata rambut manusia. Tim memecahkan kode struktur kristalnya dan memverifikasi bahwa itu adalah mineral baru.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"