KONTEKS.CO.ID – Neuralink yang diperkenalkan Elon Musk pada April 2017 bertujuan membuat perangkat untuk mengobati penyakit otak yang serius dalam jangka pendek, dan tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas manusia.
Neuralink merupakan perusahaan produksi chip otak Amerika yang kemungkinan akan meluncurkan uji klinis pada manusia dalam enam bulan. Demikian pengumuman CEO Neuralink Elon Musk.
“Kami ingin sangat berhati-hati dan yakin, bahwa itu akan bekerja dengan baik, sebelum meletakkan perangkat pada manusia,” kata Musk selama Neuralink Show and Tell, Musim Gugur 2022, seperti dilaporkan Sputnik.
“Saya pikir, sebagian besar dokumen kami telah dikirim ke Food and Drug Administration (FDA). Kami pikir, mungkin, dalam waktu sekitar enam bulan kami akan dapat memiliki Neuralink pertama kami pada manusia.”
Perusahaan telah mengembangkan biochip yang mampu mentransmisikan sinyal otak. Ini akan memungkinkan untuk mengontrol perangkat elektronik secara langsung, hanya menggunakan impuls otak.
Tugas utama Neuralink adalah membantu orang, terutama mereka yang menderita penyakit saraf. Menurut Musk, chip tersebut akan memungkinkan untuk mengontrol hormon, memulihkan fungsi motorik, dan mengobati kebutaan.
Menurut informasi yang diberikan selama sesi tanya jawab, masalah pemanasan dan kompatibilitas perangkat-otak menjadi perhatian terbesar FDA.
Untuk mengatasinya, tim Neuralink harus mendesain ulang beberapa elemen inti dari struktur chip. Pada Juli 2020, Neuralink diberikan status produk inovatif oleh FDA.
Neuralink didirikan bersama pada tahun 2016 oleh Elon Musk, Max Hodak, dan Paul Merolla, yang kemudian mempekerjakan kelompok pertama yang terdiri dari beberapa ahli di berbagai bidang. Namun, pada Januari 2022, hanya dua dari delapan “salah satu pendiri” yang tersisa di perusahaan.
Beberapa kritikus perusahaan menyatakan bahwa janji Neuralink dilebih-lebihkan. Pembela Neuralink berpendapat bahwa meskipun beberapa hal yang ditunjukkan oleh Neuralink telah dicapai dalam uji akademik, dan Musk membawa perhatian dan investasi ke dalam start-up neuro.
Namun, pada bulan Februari, Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab (PCRM), sebuah organisasi yang terdiri dari lebih dari 17.000 dokter, mengajukan gugatan terhadap University of California, yang laboratoriumnya digunakan karyawan Neuralink dari 2017-2020 untuk eksperimen hewan mereka.
Gugatan itu mengatakan hewan uji “menderita infeksi dari elektroda yang ditanamkan di otak mereka” dan zat eksperimental yang dikenal sebagai BioGlue “membunuh monyet dengan menghancurkan bagian otak mereka.” Universitas menerima $1,4 juta dari Musk untuk penyewaan fasilitasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"