KONTEKS.CO.ID – Kabar bocah pembunuh bayi saat ini yang korbannya James Bulger mengalami kematian keji, Robert Thompson dan Jon Venables pada 24 November 1993 dinyatakan bersalah atas penculikan dan pembunuhan James Bulger.
Para bocah pembunuh bayi ini menjadikan mereka pembunuh terpidana termuda dalam sejarah Inggris modern. Kedua anak laki-laki itu diperintahkan untuk dipenjara sampai diperiksa ketika mereka berusia 18 tahun.
Baca Juga:
Kisah Dua Bocah Usia 10 Tahun yang Jadi Pembunuh Bayi
Aku Ingin Ibuku, Kata Terakhir Bayi 2 Tahun Sebelum Dibunuh Dua Bocah
Sumber asli All That’s Interesthing yang disadur dan dialih bahasa menyebutkan, pada 2001 Venables usai bebas ia bertugas di unit pengamanan Redbank di St. Helens, Merseyside. Demikian kabar bocah pembunuh bayi saat ini usai bebas.
Selama di sana, ia dilaporkan mengarang cerita ke sesama narapidana bahwa ia adalah seorang pencuri mobil.
Thompson dipenjara di Barton Moss dekat Manchester, di mana ia memiliki minat kuat pada mata pelajaran seni dan teater.
Baca Juga:
Dua Bocah Pembunuh Bayi Berasal dari Keluarga Berantakan
Kabar Dua Bocah Pembunuh Bayi Saat ini
Detail Brutal Pembunuhan Bayi oleh Dua Bocah 10 Tahun
Baik Venables dan Thompson dibebaskan pada usia 18 tahun pada Juni 2001. Karena kehebohan nasional seputar kasus mereka, keduanya diberi identitas baru.
Sejak itu, kedua pria itu mengambil jalan yang sangat berbeda.
Meskipun Thompson diyakini sebagai pemimpin plot pembunuhan James Bulger, ia tidak pernah melakukan pelanggaran lagi sejak dia dibebaskan. Tidak banyak yang diketahui tentang keberadaannya saat ini.
Ia disebut menjadi gay dan menjalin hubungan yang stabil dengan seorang pria yang mengetahui masa lalunya.
Adapun Venables, dia telah dijebloskan ke penjara lagi untuk beberapa kasus. Terutama karena memiliki pornografi anak dan panduan pedofil, yang menggambarkan bagaimana melecehkan gadis muda dengan detail yang menjijikkan.
Venables pertama kali dipenjara karena memiliki gambar pelecehan anak pada tahun 2010, tetapi dia dibebaskan pada tahun 2013. Dia ditangkap lagi pada tahun 2017 karena kejahatan yang sama. Dan pada 2018, dia dijatuhi hukuman 40 bulan setelah mengaku memiliki lebih dari 1.000 gambar pelecehan anak dan pandual manual pedofil.
Baru-baru ini, Venables ditolak pembebasan bersyaratnya pada September 2020. Dia kemudian diberi tahu bahwa dia harus menunggu dua tahun lagi sebelum memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat lagi.
Namun menurut beberapa sumber, Venables tidak ingin dibebaskan, sebagian karena ketakutan dia akan kembali terjerat kasus sama dan sebagian karena ketidakmampuannya menghindari narkoba.
Ayah James Bulger, Ralph Bulger, berpikir bahwa jika Venables dibebaskan sekarang, dia akan berisiko membunuh lagi.
“Saya percaya satu-satunya cara untuk mencegahnya membunuh bayi lain seperti James adalah mengurungnya seumur hidup,” kata Ralph Bulger menanggapi keputusan dewan pembebasan bersyarat.
“Bagaimana orang bisa mengatakan monster ini aman untuk hidup di antara kita lagi?”
Itulah dilema Inggris yang melarang hukuman mati. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"