KONTEKS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Rabu 14 September 2022 mengumumkan kucuran dana sebesar $900 juta untuk membangun stasiun pengisi daya listrik bagi kendaraan listrik (EV) di 35 negara bagian.
Langkah tersebut merupakan bagian dari prakarsa ambisius pemerintahannya yang menargetkan jumlah mobil listrik yang terjual mencapai 50 persen dari total penjualan mobil di AS pada tahun 2030.
“Perjalanan darat di jalan raya Amerika akan sepenuhnya memakai mobil bertenaga listrik,” kata Biden dalam acara pameran mobil North American International Auto Show di Detroit, Michigan, sebagaimana ditulis VOA.
Pendanaan itu merupakan bagian dari $7,5 miliar yang dialokasikan oleh Undang-Undang Prasarana Bipartisan 2021 untuk membangun sebuah jaringan nasional yang terdiri dari setengah juta stasiun pengisi daya untuk mobil listrik.
Undang-undang itu juga menyisihkan dana sebesar $7 miliar untuk memastikan rantai pasokan terhadap produk mineral yang penting untuk memproduksi baterai EV, dan $10 miliar untuk angkutan umum dan bus yang ramah lingkungan.
Dalam hal kendaraan listrik, AS masih tertinggal dari China dan sejumlah negara Eropa, menurut laporan Global EV Outlook 2022 yang dirilis Badan Energi Internasional.
Ketika jumlah penjualan kendaraan listrik di AS melonjak dua kali lipat mencapai 630.000 unit pada 2021, jumlah penjualan produk serupa di China jauh di atas angka tersebut yaitu mencapai 3,3 juta unit. Jumlah penjualan kendaraan listrik di China itu berkontribusi terhadap separuh total penjualan kendaraan listrik secara global.
Pada tahun yang sama, jumlah penjualan kendaraan listrik di Eropa sendiri meningkat hingga 65 persen mencapai 2,3 juta unit.
Cina Larang Mobil Bensin Pada 2030
Pulau Hainan di Laut Cina Selatan mengatakan akan menjadi wilayah pertama di China yang melarang penjualan mobil bertenaga bensin dan diesel untuk membatasi emisi karbon yang mendorong perubahan iklim.
Penjualan mobil bertenaga bahan bakar fosil akan dilarang pada tahun 2030 dan promosi kendaraan listrik telah diberi iming-iming keringanan pajak dan perluasan jaringan pengisian daya. Wakil Menteri Industri China pada September 2017 lalu mengatakan Beijing sedang membuat rencana untuk berhenti memproduksi dan menjual mobil bertenaga bensin dan diesel, tetapi pemerintah belum akan merilis rinciannya.
Hainan ingin mendorong agar pada tahun 2030 jumlah kendaraan listrik mencapai 45 persen dari total kendaraan yang ada di provinsi tersebut. Rencana tersebut menyatakan bahwa kota-kota di Hainan akan mengembangkan “zona nol emisi” di mana kendaraan bertenaga bahan bakar fosil akan dilarang.
Pemerintah Cina sedang mempromosikan mobil listrik untuk membantu membersihkan kota-kota yang kerap dilanda kabut asap di China dan agar dapat memimpin lebih awal industri yang sedang berkembang pesat itu. China menyumbang lebih dari separuh penjualan mobil listrik global tahun ini. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"