KONTEKS.CO.ID – Seorang anak laki-laki berusia lima tahun telah diberikan 24 juta Poundsterling atau sekitar Rp450 Miliar untuk sunat yang gagal yang mengakibatkan ujung penisnya terpotong.
Anak yang hanya disebut sebagai DJ itu baru berusia 18 hari ketika menjalani prosedur sunat di Life Cycle Pediatrics di Riverdale, Georgia.
Bidan Melissa Jones secara tidak sengaja membiarkan pisau bedah tergelincir dan sebagian penisnya terputus. Tetapi staf klinik mengirimnya pulang begitu saja dalam kondisi berdarah, ketimbang coba menyambungkannya kembali.
Gugatan yang diajukan oleh keluarga bocah itu juga mengklaim bahwa Jones dan Dr Brian Register memutuskan untuk menyimpan potongan penisnya di lemari es. Demikian dilaporkan Mirror.
Namun ujung penis tersebut dibuang beberapa bulan kemudian ketika proses gugatan hukum semakin dekat.
Atlanta Journal-Constitution melaporkan bahwa ibu anak itu, Stacie Willis, diinstruksikan dokter untuk memasukkan alat ke dalam penisnya tiga kali sehari untuk menghentikannya menutup total.
Sejak prosedur pada Oktober 2013, juri mendengar bagaimana anak laki-laki itu menderita sakit fisik dan harus menghilangkan keropeng (tumpukan jaringan kulit yang mati) hanya untuk buang air kecil.
Ia telah menjalani operasi di Minnesota dan Massachusetts untuk membuatnya lebih mudah buang air kecil dan dokter berharap dia dapat memiliki anak di masa depan.
Dokter menambahkan bahwa anak tersebut harus menjalani lebih banyak tes ketika dia mencapai pubertas untuk mengetahui apakah dia memerlukan operasi lebih lanjut.
Pengacara Neal Pope, yang mewakili bocah itu dan ibunya, mengatakan kepada pengadilan di Clayton County bahwa anak ini akan mengalami penderitaan mental bertahun-tahun karena kelainan bentuknya.
Ia mengatakan bahwa anak tersebut kemungkinan akan berjuang untuk menemukan pasangan dan kemungkinan akan menghadapi rasa malu ketika ia beranjak dewasa.
Pope menunjukkan kepada juri instrumen logam, penjepit Mogen, yang digunakan saat ujung penis anak itu diamputasi.
Dia menambahkan bahwa ibu anak laki-laki tersebut tidak diberi tahu bahwa penisnya telah dipotong dan tidak seorang pun, termasuk Jones dan Register, yang menyarankan operasi darurat untuk mengatasi masalah tersebut. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"